HISTORIPEDIA: Perjanjian Paris Tandai Kekalahan AS di Vietnam - Radar Militer

27 Januari 2017

HISTORIPEDIA: Perjanjian Paris Tandai Kekalahan AS di Vietnam

Perjanjian Paris
Perjanjian Paris 

Sejumlah pejabat atau perwakilan pejabat dari Amerika Serikat (AS) dan Vietnam Utara menandatangani Perjanjian Paris di Prancis pada 27 Januari 1973. Dengan demikian, Negeri Paman Sam resmi mengakhiri partisipasi mereka di perang yang paling tidak populer di kalangan masyarakat dalam negeri.

Di satu sisi, perjanjian tersebut tidak banyak berkontribusi untuk menyelesaikan gejolak politik di Vietnam karena Vietnam Selatan dan Vietnam Utara masih terus berseteru hingga 1975. Perjanjian juga belum mampu memulihkan perpecahan di dalam negeri AS atas keterlibatan mereka. Perang Vietnam adalah salah satu medan tempur yang tidak dimenangkan Washington sepanjang sejarah.
Perundingan damai antara AS dengan Vietnam Utara sudah dimulai sejak 1968. Presiden Richard Nixon yang terpilih saat itu berjanji untuk mencari jalan damai dengan terhormat di Vietnam. Upaya tersebut baru terlihat hasilnya empat tahun kemudian setelah gugurnya ribuan tentara AS, Vietnam, Vietnam Utara, dan petarung Viet Cong.
Namun, dari sisi militer, perjanjian tersebut sangat efektif. Gencatan senjata dideklarasikan dan AS berjanji menarik mundur semua pasukan militernya dari seluruh Vietnam Selatan dalam jangka waktu 60 hari. Sementara Vietnam Utara berjanji untuk mengembalikan seluruh prajurit AS yang ditawan selama 60 hari ke depan.
Sisi politik dari perjanjian tersebut sebenarnya tidak jelas. Sebab, perjanjian hanya menyerukan reunifikasi antara Vietnam Utara dan Selatan lewat jalur damai yakni diskusi dan perjanjian antara kedua pihak. Tidak jelas mekanisme yang dimaksud dalam perjanjian tersebut. AS juga berjanji untuk berkontribusi dalam menyembuhkan luka perang dan rekonstruksi pascaperang di Republik Demokratik Vietnam (Vietnam Utara) serta seantero Indochina.
Sebagian besar warga AS lega karena sudah keluar dari jebakan setan tersebut. Perang terhadap komunisme di Asia Tenggara memakan korban sekira 50 ribu tentara AS serta menelan biaya hingga miliaran dolar. Di dalam negeri, perang Vietnam mematahkan konsensus mengenai Perang Dingin yang mulai ditetapkan pascaperang Dunia II. AS sudah tidak punya lagi prestise, sumber daya manusia, dan pendanaan untuk turut serta dalam konflik asing sehingga ajakan memerangi bahaya laten komunisme tidak lagi mempan.
Bagi Vietnam, Perjanjian Paris tidak berarti apa-apa. Sebab, gencatan senjata langsung runtuh. Vietnam Utara dan Selatan saling menuduh satu sama lain sebagai pihak yang bertanggung jawab. Perang baru resmi berakhir pada 1975 ketika Vietnam Utara meluncurkan serangan militer besar-besaran hingga menghancurkan kekuatan pasukan Vietnam Selatan. Akhirnya, Vietnam bersatu di bawah sistem komunisme.
Sumber : http://news.okezone.com/read/2017/01/27/18/1602315/historipedia-perjanjian-paris-tandai-kekalahan-as-di-vietnam

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda

- Berkomentarlah yang sopan dan bijak sesuai isi artikel/ berita;
- Dilarang berkomentar SPAM, SARA, Politik, Provokasi dsb