Kisah Pasukan Rahasia Bentukan Jenderal Soedirman - Radar Militer

23 Januari 2017

Kisah Pasukan Rahasia Bentukan Jenderal Soedirman

Jenderal Soedirman
Jenderal Soedirman 

Laskar Bambu Runcing, sebuah nama pasukan yang mungkin terdengar asing bagi banyak orang. Pasukan ini memang sengaja dirahasiakan, terutama pada masa-masa pembentukannya dengan berbagai alasan.
Laskar Bambu Runcing eksis saat Jenderal Soedirman masih bertugas, bahkan Jenderal Soedirman menjadi tokoh yang membentuk pasukan rahasia ini untuk mempertahankan kedaulatan Indonesia. Pasukan ini disebut-sebut kerap membuat Belanda kerepotan.
Pendirian Laskar Bambu Runcing dilatarbelakangi akibat banyak kerugian yang dialami Indonesia karena perjanjikan Renville. Saat itu, Indonesia kehilangan hampir sebagian besar wilayah. Bahkan, Jawa harus dibagi dua dengan Belanda.
Dampak lain dari perjanjian ini, banyak orang harus berpindah, termasuk kelompok Jenderal Soedirmann yang beroperasi di daerah Jawa Barat saat itu. Jenderal Soedirman tidak mau jika harus menyingkir, tapi sebelum itu ia membuat siasat jitu.
Dibentuklah pasukan bayangan yang ditugaskan untuk berjaga-jaga secara diam-diam. Pasukan ini kemudian direalisasikan menjadi Laskar Bambu Runcing. Selain patroli dan berjaga secara diam-diam, pasukan ini juga dibutuhkan saat koordinasi. Upaya Jenderal Soedirman ini ternyata mendapat dukungan dari Tan Malaka dan ternyata cukup berhasil.
Laskar Bambu Runcing beranggotakan para serdadu yang kompeten dan berkemampuan hebat, mengingat beratnya tugas dalam menjaga daerah musuh dan sesekali harus melakukan serangan.
Pasukan ini cukup sukses dalam tugasnya. Daerah-daerah kosong yang ditinggalkan Jenderal Soedirman terjaga dengan sangat baik. Sesekali anggota Laskar Bambu Runcing membuat tentara Belanda jengah.
Dilansir dari BOOMBASTIS.COM, Laskar Bambu Runcing bahkan pernah menentang pemerintah. Berawal dari sikap tidak setuju anggota Laskar Bambu Runcing terhadap langkah-langkah pemerintah yang lebih memilih diplomasi untuk merengkuh kemerdekaan sepenuhnya.
Mereka beranggapan, jalan yang diambil pemerintah itu tidak membuat Indonesia merdeka seutuhnya dengan wilayah yang tetap. Hal ini juga disuarakan Tan Malaka.
Saat pemerintah menetapkan aturan untuk Restrukturisasi dan Rasionalisasi tentara, Laskar Bambu Runcing semakin panas. Menurut mereka, aturan itu akan membuat banyak tentara mengalami penurunan pangkat, bahka termasuk Jenderal Soedirman.
Pasukan rahasia yang dipimpin komandan besar Usman Debot itu kemudian melakukan pembangkangan hingga beberapa kali meletuskan pertempuran kecil. Hingga pada akhir 1959, pasukan ini turun gunung setelah menganggap pemerintah sudah sejalan dengan mereka.(rul)
Sumber: riauonline.co.id

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda

- Berkomentarlah yang sopan dan bijak sesuai isi artikel/ berita;
- Dilarang berkomentar SPAM, SARA, Politik, Provokasi dsb