PKR SIGMA 10514 KRI Raden Edi Martadinata-331 |
Panglima Komando Armada RI Kawasan Timur (Pangarmatim) Laksamana Muda (Laksda) TNI Darwanto, S.H., M.A.P., menghadiri acara serah terima Alutsista baru berjenis Kapal Perusak Rudal (KCR)-1 KRI Raden Edi Martadinata-331 dari PT PAL kepada Menteri Pertahanan Ryamirzad Ryachudu yang diwakili oleh Kepala Badan Sarana Pertahanan Kementerian Pertahanan (Kabaranahan Kemhan) Laksda TNI Ir. Leonardi, M.Sc.,dengan didampingi oleh Dirut PT PAL Indonesia (Persero) Ir. M. Firmansyah Arifin serta dihadiri, Asisten Operasi (Asops) Kasal Laksda TNI I.N.G.N. Ary Atmaja, S.E., Komandan Satgas PKR, pejabat teras Mabesal dan Koarmatim, di dermaga Divisi Kapal Perang PT.PAL Indonesia, Surabaya, Senin (23/01/2017).
Pada kesempatan tersebut, secara simbolis dilaksanakan penandatanganan naskah serah terima KRI Raden Edi Martadinata-331 dari Dirut PT Pal Indonesia dan (Persero) Project Director PKR DSNS Jeroen waalewijn kepada Kabaranahan. Selanjutnya, Kabaranahan menyerahkan kepada TNI AL yang diterima oleh Asisten Logistik (Aslog) Kasal Laksda TNI Mulyadi, S.Pi., M.A.P.,
Dalam sambutan Menhan yang di bacakan oleh Kabaranahan menyampaikan bahwa dalam pembangunan Kapal PKR-1. Damen Schelde Naval Shipbuilding (DSNS) Belanda selaku Main Contractor melaksanakan Transfer of Technology kepada PT PAL Indonesia dalam rangka meningkatkan kemampuan PT PAL Indonesia dalam pembangunan kapal perang. Program ini dilaksanakan melalui mekanisme Joint Production dimana untuk Kapal PKR-1 Modul 1,2,4 dan 6 dikerjakan oleh PT PAL Indonesia di Indonesia, sedangkan Modul 3 dan 5 dikerjakan oleh DSNS di Belanda.
Keberhasilan program ToT ini dibuktikan dengan telah diserahkannya Kapal PKR-1 yang baru dilaksanakan, Keberhasilan ini merupakan hasil kerja sama yang baik dari semua pihak yang terkait serta keinginan yang kuat dan seluruh staf dijajaran DSNS dan PT PAL Indonesia untuk bisa memberikan yang terbaik bagi Bangsa dan Negara Indonesia di bidang pembangunan Kapal Perang.
Meski baru terpasang senjata berupa kanon reaksi cepat OTO Melara 76 mm SR (Super Rapid) gun, namun sesuai jadwal akhirnya Perusak Kawal Rudal (PKR) KRI Raden Eddy (RE) Martadinata telah resmi diserahterimakan kepada pihak TNI AL. Acara serahterima kapal kombatan terbesar yang dibangun di galangan PT PAL ini berlangsung pada Senin (23/1/2017). Tidak seperti acara peluncurannya yang berlangsung 18 Januari 2016, maka momen serahterima kapal perang tercanggih Satuan Kapal Eskorta ini terasa sepi dari pemberitaan.
Merujuk ke spesifikasinya, PKR SIGMA 10514 punya bobot 2.400 ton, panjang 105 meter, dan lebar 14 meter. PKR dapat membawa 120 awak, dengan fasilitas hanggar, flight deck sanggup didarati helikopter seberat 10 ton. Dari segi performance, KRI RE Martadinata-331 mampu melaju sampai kecepatan maksimum 28 knots. Kemampuan jelajahnya maksimum hingga 5.000 nautical miles (setara 9.260 km), hal ini dapat dicapai jika kapal berlayar dengan kecepatan jelajah 14 knots. Bila kecepatan ditingkatkan ke 18 knots, maka jarak jelajahnya melorot ke 4.000 nautical miles (7.408 km).
Selain kanon OTO Melara 76 mm, racikan sistem senjata untuk frigat ini adalah rudal anti kapal MM40 Exocet Block III, peluncur torpedo Eurotorp B515, kanon CIWS Oerlikon Millenium 35 mm buatan Rheinmetall Defence, dan 12 peluncur rudal anti serangan udara VL-Mica buatan MBDA. Namun sampai saat ini, yang terpasang baru kanon OTO Melara 76 mm. Integrasi beragam sistem senjata di kapal perang ini menggunakan combat management system (CMS) Tacticos dari Thales.
Sebagai informasi, First Steel Cutting kapal PKR-1 dilangsungkan pada 15 Januari 2014, sedangkan kapal PKR-2 pada 16 Juli 2014. Menurut jadwal, PKR-1 akan diserahkan ke TNI AL pada bulan Januari 2017, sementara PKR-2 (KRI I Gusti Ngurah Rai-332) akan diserahkan ke TNI AL pada bulan Oktober 2017.
Sumber : http://www.indomiliter.com/