Sejarah Hari Ini: AS Putuskan Hubungan Diplomatik dengan Kuba - Radar Militer

03 Januari 2017

Sejarah Hari Ini: AS Putuskan Hubungan Diplomatik dengan Kuba

Fidel Castro
Fidel Castro

Hubungan Amerika Serikat (AS) dan Kuba semakin memburuk, setelah Fidel Castro mengambil alih kekuasaan di Kuba pada 1959. Puncaknya pada 3 Januari 1961, Presiden AS Dwight D Eisenhower menutup Kedutaan Besar AS di Havana dan memutus hubungan diplomatik dengan Kuba.
Dilansir dari History, pada awalnya Castro memerintahkan agar staf di Kedutaan Besar AS dikurangi. Kemudian AS semakin berang karena Pemerintah Kuba menuduh AS menggunakan kedutaan sebagai mata-mata.
Tindakan pemutusan hubungan tersebut mengisyaratkan AS siap mengambil langkah-langkah ekstrem untuk menentang rezim Castro. Para pejabat AS khawatir, Kuba akan menjadi tempat berpijaknya komunisme di belahan bumi barat.
Di awal 1960, seiring dengan perjanjian perdagangan Castro dengan Uni Soviet, Pemerintah Eisenhower mulai membiayai pelatihan sekelompok orang buangan Kuba untuk menggulingkan Castro. Castro memberikan perlawanan dengan meningkatkan program nasionalisasi dan memerangi properti serta perusahaan asing.
Presiden John F Kennedy lalu melepaskan orang-orang buangan Kuba yang telah dilatih di masa pemerintahan Eisenhower. Hal ini menyebabkan terjadinya insiden Teluk Babi, saat pasukan militer Castro membunuh dan menangkap orang-orang buangan itu.
Setelah peristiwa di Teluk Babi tersebut, hubungan AS dan Kuba menjadi yang terburuk dalam masa Perang Dingin.
Pada Juli 2015, lebih dari 50 tahun kemudian, AS dan Kuba secara resmi melakukan normalisasi hubungan diplomatik. Keduanya melakukan pelonggaran pembatasan perjalanan dan pembukaan kedutaan besar di negara masing-masing.
Sumber : http://www.republika.co.id/berita/internasional/abc-australia-network/17/01/03/oj6xzb366-sejarah-hari-ini-as-putuskan-hubungan-diplomatik-dengan-kuba

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda

- Berkomentarlah yang sopan dan bijak sesuai isi artikel/ berita;
- Dilarang berkomentar SPAM, SARA, Politik, Provokasi dsb