Project 636 Varshavyanka |
Situs berita sputniknews.com, pada 21 Maret 2017, menulis bahwa Rusia dan Indonesia sedang mendiskusikan pengiriman dua kapal selam Kilo varian baru yang berteknologi siluman ke Jakarta ungkap Wakil direktur Federal Service for Military-Technical Cooperation (FSMTC) Rusia mengatakan.
Sputnik juga mengutip Mikhail Petukhov, ketua delegasi Rusia di Langkawi International Maritime and Aerospace Exhibition LIMA-2017, yang mengatakan bahwa draft kontrak sedang diskusikan. Dalam kutipan tersebut tidak secara langsung menulis kapal selam Project 636 Varshavyanka yang dibeli Indonesia.
Situs militer IHS Janes, pada 1 Juni 2016 pernah menulis bahwa Indonesia tertarik membeli dua kapal selam kelas Varshavyanka untuk meningkatkan kemampuan angkatan lautnya. Janes mengutip pernyataan dubes Indonesia untuk Rusia saat itu. Rencana Indonesia membeli Varshavyanka telah menjadi berita dalam beberapa tahun terakhir.
Kapal selam diesel-listrik Project 636 sangat terkenal senyap sehingga sulit dideteksi. Varshavyanka atau Improved Kilo yang dijuluki Black Hole ini telah menggunakan teknologi siluman yang maju, jarak tempur diperpanjang, dan mampu menyerang target di daratan, permukaan, dan dalam laut.
Kelas Varshavyanka mampu melaju dengan kecepatan 20 knots atau 37 km/jam di dalam air, menjelajah dengan mesin listrik sejauh 400 mil atau sekitar 644 km. Project 636 yang membawa 18 torpedo dan delapan rudal permukaan ke udara ini dapat berpatroli selama 45 hari.
Kapal selam Improved Kilo memiliki panjang 74m, lebar 10m, dengan bobot 4.000 ton. Kapal yang membawa 52 kru ini mampu menyelam hingga kedalaman 300m. Meskipun memiliki kemampuan menyerang daratan, Varshavyanka dirancang untuk menghancurkan kapal permukaan dan kapal selam di laut dangkal. (Herru Sustiana)
Sumber : TSM