Pesawat Tempur Skadron Udara 16/12 di Lanud Roesmin Nurjadin Butuhkan Persenjataan Modern - Radar Militer

01 April 2017

Pesawat Tempur Skadron Udara 16/12 di Lanud Roesmin Nurjadin Butuhkan Persenjataan Modern

F-16 TNI AU
F-16 TNI AU 

Pangkalan Udara Roesmin Nurjadin mengajukan penambahan persenjataan modern guna melengkapi pesawat-pesawat tempur yang saat ini beroperasi di Pangkalan Militer tersebut.
"Kalau dibilang urgent, kita butuh persenjataan yang lebih modern lagi. Kita sudah sekian lama tidak beli persenjataan seperti rudal baru," kata Komandan Pangkalan Udara Roesmin Nurjadin (RSN), Marsekal Pertama Henri Alfiandi di Pekanbaru, Kamis.
Henri mengatakan, Skadron Udara 16 dan Skadron Udara 12 dengan masing-masing pesawat tempur F-16 Fighting Falcon dan Hawk 100/200 membutuhkan persenjataan baru dan modern.
Menurut Danlanud, pesawat-pesawat tempur yang memperkuat wilayah Indonesia bagian barat tersebut terus mendapatkan perawatan dan peningkatan. Seperti pergantian sistem komputer dan avionik yang dilakukan secara berkala.
"Ibaratnya kita punya pesawat tapi persenjataan tidak mumpuni sementara pesawat kita sudah dirawat dengan baik," ujarnya.
Danlanud mengatakan, pengajuan itu disampaikan kepada Komisi I DPR RI yang melakukan kunjungan kerja ke satu-satunya pangkalan udara militer tipe A di Pulau Sumatera, Lanud RSN.
"Tadi beliau (rombongan Komisi I) sampaikan (pengajuan) kita akan diupayakan," tuturnya.
Danlanud mengatakan bahwa pengadaan persenjataan baru untuk pesawat tempur merupakan hal penting yang harus dipenuhi. Ia menilai, kekuatan TNI akan semakin disegani oleh negara luar apabila hal itu dapat dipenuhi.
Selain mengajukan penambahan senjata, Danlanud juga menyampaikan sejumlah masukan ke Komisi I DPR terkait kendala yang selama ini dihadapi Lanud RSN. Diantaranya adalah Skadron Teknik yang membutuhkan hanggar serta perpanjangan landasan pacu untuk memaksimalkan operasional F-16.
"Komisi I setuju (dengan sejumlah pengajuan) dan bangga dengan Lanud dan TNI karena terus bekerja keras sedemikian rupa (dengan keterbatasan)," katanya.
Terdapat delapan anggota Komisi I DPR RI yang melakukan kunjungan kerja ke Lanud RSN hari ini. Diantaranya adalah Abdul Kharis Almasyhari, Yayat Y Biaro, Martin Hutabarat, Sjariffudin Hasan, Djoko Udjianto, Syarifudin, Jazuli Juwaini dan Bachtiar Aly.
Komisi I sempat melakukan rapat tertutup selama lebih dari dua jam dengan jajaran Lanud RSN yang langsung dihadiri Danlanud RSN Marsekal Pertama Henri Alfiandi.
Abdul Kharis Almasyhari mengatakan Komisi I telah memperoleh informasi akurat terkait Alutsista yang melengkapi Lanud RSN serta kendala-kendala yang selama ini dihadapi.
"Kami sudah dapat informasi akurat terkait Alutsista di Lanud RSN dan kita berharap ditingkatkan lagi sehingga keberadaan TNI AU disegani negara lain. Mudah-mudahan dalam pembahasan anggaran ke depan dapat direalisasikan," katanya usai rapat tertutup.
Sumber : http://www.antarariau.com/

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda

- Berkomentarlah yang sopan dan bijak sesuai isi artikel/ berita;
- Dilarang berkomentar SPAM, SARA, Politik, Provokasi dsb