 |
| Panglima Komando Armada RI Kawasan Barat |
TNI AL menutup latihan perang di Selat Malaka, tepatnya di Laut Kepulauan Riau (Kepri). Latihan ini sudah berlangsung selama lima hari.
Panglima Komando Armada RI Kawasan Barat (Pangarmabar), Laksamana Muda TNI Aan Kurnia mengatakan, salah satu tugas TNI AL menurut Undang-undang Nomor 34 tahun 2004 Pasal 9 adalah melaksanakan pemberdayaan wilayah pertahanan laut.
"Kegiatan yang sedang dilaksanakan ini merupakan implementasi dari pelaksanaan tugas tersebut," ucap Laksamana Muda TNI Aan Kurnia di Mentigi, Tanjung Uban Kabupaten Bintan, Kepri Senin (22/5/2017).
Dia menjelaskan, latihan militer yang sudah dilaksanakan sejak 18 Mei di pusatkan di tiga lokasi yakni Batam, Tanjung Uban dan Perairan Natuna.
Latihan militer ini melibatkan 23 kapal perang, tiga helikopter dan dua tim pasukan elit TNI AL.
"Kegiatannya meliputi symposium tentang penerbangan, kesehatan dan operasi militer. Kemudian ada juga kegiatan laut atau sea phase yang meliputi latihan tempur dan manuver lapangan unsur yakni kapal di Perairan Laut Natuna," sambungnya.
Dia menjelaskan, kebijakan Pemerintah dengan Poros Maritim Dunia, harus disingkapi bersama, khususnya TNI Angkatan AL dan masyarakat pesisir.
"Ciri negara maritim diantaranya yaitu memiliki kemampuan mengelola laut sebagai sumber kehidupan dan kesejahteraan masyarakat serta dapat menunjang pembangunan daerah," tandasnya. (sym)
Sumber : http://news.okezone.com/read/2017/05/22/340/1697401/5-hari-tni-al-latihan-perang-di-selat-malaka
Panglima Komando Armada RI Kawasan Barat (Pangarmabar), Laksamana Muda TNI Aan Kurnia mengatakan, salah satu tugas TNI AL menurut Undang-undang Nomor 34 tahun 2004 Pasal 9 adalah melaksanakan pemberdayaan wilayah pertahanan laut.
"Kegiatan yang sedang dilaksanakan ini merupakan implementasi dari pelaksanaan tugas tersebut," ucap Laksamana Muda TNI Aan Kurnia di Mentigi, Tanjung Uban Kabupaten Bintan, Kepri Senin (22/5/2017).
Dia menjelaskan, latihan militer yang sudah dilaksanakan sejak 18 Mei di pusatkan di tiga lokasi yakni Batam, Tanjung Uban dan Perairan Natuna.
Latihan militer ini melibatkan 23 kapal perang, tiga helikopter dan dua tim pasukan elit TNI AL.
"Kegiatannya meliputi symposium tentang penerbangan, kesehatan dan operasi militer. Kemudian ada juga kegiatan laut atau sea phase yang meliputi latihan tempur dan manuver lapangan unsur yakni kapal di Perairan Laut Natuna," sambungnya.
Dia menjelaskan, kebijakan Pemerintah dengan Poros Maritim Dunia, harus disingkapi bersama, khususnya TNI Angkatan AL dan masyarakat pesisir.
"Ciri negara maritim diantaranya yaitu memiliki kemampuan mengelola laut sebagai sumber kehidupan dan kesejahteraan masyarakat serta dapat menunjang pembangunan daerah," tandasnya. (sym)
Sumber : http://news.okezone.com/read/2017/05/22/340/1697401/5-hari-tni-al-latihan-perang-di-selat-malaka
