Perang Dunia (PD) I |
Pasukan Amerika Serikat (AS) melancarkan serangan pertamanya di masa Perang Dunia (PD) I dengan kekuatan penuh yakni mengerahkan 4.000 tentara ke Prancis pada 28 Mei 1918. Serangan tersebut dikerahkan ke Cantigny, Prancis untuk merebut wilayah di dekat dengan Sungai Somme itu dari musuh mereka yaitu Jerman.
Meskipun pada dasarnya AS telah memasuki PD I dan bergabung dengan pasukan sekutu secara resmi pada April 1917, namun mereka tidak langsung mengirimkan pasukan dalam jumlah besar sampai perang berlangsung selama setahun. Barulah pada Mei 1918, AS mengerahkan tentara dalam jumlah besar untuk menghadapi serangan ofensif dari Jerman di musim semi besar.
Sehari sebelumnya, sekutu AS yakni Prancis mengalami kekalahan telak di Aisne. Kekalahan tersebut diawali dengan gempuran serangan artileri selama dua jam lamanya terhadap wilayah Cantigny, yang berada di utara Front Barat. Tentara Prancis kemudian menyediakan penutup udara, artileri, tank berat, penyerang api untuk membantu AS melawan Jerman. Bantuan terntara Prancis tersebut cukup efektif membantu serangan hingga pasukan AS berhasil mendapatkan seratus tahanan dari Jerman.
Panglima Pasukan Ekspedisi Amerika (AEF), Jenderal John J. Pershing, memberi perintah bahwa tidak boleh ada satu inci pun dari Cantigny boleh disentuh oleh musuh. Selama 72 jam berikutnya, orang Amerika di Cantigny mendapat tujuh serangan balik dari Jerman. Mereka sekuat tenaga mempertahankan kontrol dari Cantigny meskipun jumlah korban dari pihak sekutu terus meningkat.
Diketahui dari pasukan sekutu AS-Prancis, sebanyak 200 tentara terbunuh dan 200 lainnya lumpuh akibat serangan gas beracun dari Jerman. Dan pada saat bantuan datang, korban dari pasukan sekutu jumlahnya telah mencapai seribu orang. Sementara, tentara yang tersisa dan masih hidup dalam kondisi kelelahan akibat tekanan dengan serangan senjata yang terus berdatangan.
Salah satu komandan perang yakni Kolonel Hanson E. Ely hanya bisa terhuyung mundur, matanya tertutup pipi cekung dan jika ia berhenti melangkah walau sesaat mungkin saja ia akan langsung 'tertidur'. Meskipun demikian serangan pertama AS ini berbuah manis yaitu sebuah kemenangan besar bagi sekutu. Mendapatkan kemenangan besar atas Cantigny ini memberikan dampak atau keuntungan sebanyak tiga kali lipat terhadap perang yang berlangsung sepanjang musim semi 1918.
Salah satu keuntungan yaitu, pasukan sekutu berhasil menghancurkan titik pengamatan penting dari tentara Jerman di Front Barat. Serangan ini kemudian juga menjadi peringatan bagi Jerman yakni meskipun AS masih relatif baru terjun di medan perang mereka tidak bisa dianggap enteng dengan kekuatan militer yang memang patut diperhitungkan.
Sumber : http://news.okezone.com/read/2017/05/27/18/1701395/historipedia-serangan-pertama-tentara-as-raih-kemenangan-dari-jerman-di-masa-pd-i
Meskipun pada dasarnya AS telah memasuki PD I dan bergabung dengan pasukan sekutu secara resmi pada April 1917, namun mereka tidak langsung mengirimkan pasukan dalam jumlah besar sampai perang berlangsung selama setahun. Barulah pada Mei 1918, AS mengerahkan tentara dalam jumlah besar untuk menghadapi serangan ofensif dari Jerman di musim semi besar.
Sehari sebelumnya, sekutu AS yakni Prancis mengalami kekalahan telak di Aisne. Kekalahan tersebut diawali dengan gempuran serangan artileri selama dua jam lamanya terhadap wilayah Cantigny, yang berada di utara Front Barat. Tentara Prancis kemudian menyediakan penutup udara, artileri, tank berat, penyerang api untuk membantu AS melawan Jerman. Bantuan terntara Prancis tersebut cukup efektif membantu serangan hingga pasukan AS berhasil mendapatkan seratus tahanan dari Jerman.
Panglima Pasukan Ekspedisi Amerika (AEF), Jenderal John J. Pershing, memberi perintah bahwa tidak boleh ada satu inci pun dari Cantigny boleh disentuh oleh musuh. Selama 72 jam berikutnya, orang Amerika di Cantigny mendapat tujuh serangan balik dari Jerman. Mereka sekuat tenaga mempertahankan kontrol dari Cantigny meskipun jumlah korban dari pihak sekutu terus meningkat.
Diketahui dari pasukan sekutu AS-Prancis, sebanyak 200 tentara terbunuh dan 200 lainnya lumpuh akibat serangan gas beracun dari Jerman. Dan pada saat bantuan datang, korban dari pasukan sekutu jumlahnya telah mencapai seribu orang. Sementara, tentara yang tersisa dan masih hidup dalam kondisi kelelahan akibat tekanan dengan serangan senjata yang terus berdatangan.
Salah satu komandan perang yakni Kolonel Hanson E. Ely hanya bisa terhuyung mundur, matanya tertutup pipi cekung dan jika ia berhenti melangkah walau sesaat mungkin saja ia akan langsung 'tertidur'. Meskipun demikian serangan pertama AS ini berbuah manis yaitu sebuah kemenangan besar bagi sekutu. Mendapatkan kemenangan besar atas Cantigny ini memberikan dampak atau keuntungan sebanyak tiga kali lipat terhadap perang yang berlangsung sepanjang musim semi 1918.
Salah satu keuntungan yaitu, pasukan sekutu berhasil menghancurkan titik pengamatan penting dari tentara Jerman di Front Barat. Serangan ini kemudian juga menjadi peringatan bagi Jerman yakni meskipun AS masih relatif baru terjun di medan perang mereka tidak bisa dianggap enteng dengan kekuatan militer yang memang patut diperhitungkan.
Sumber : http://news.okezone.com/read/2017/05/27/18/1701395/historipedia-serangan-pertama-tentara-as-raih-kemenangan-dari-jerman-di-masa-pd-i