2018, Pemerintah akan Belanja Meriam Howitzer, OPV, dan Rudal Jarak Menengah - Radar Militer

26 Juni 2017

2018, Pemerintah akan Belanja Meriam Howitzer, OPV, dan Rudal Jarak Menengah

Kapal OPV 80-90 meter
Kapal OPV 80-90 meter

Dari data Rancangan Awal RKP 2018 yang penulis peroleh, bisa sedikit kita intip rencana besar pemerintah di tahun depan. Yang mencolok bagi redaksi adalah pengadaan 3 batalyon meriam kaliber 105mm, dimana 2 batalyon diantaranya adalah untuk pengganti meriam tarik 76mm yang sudah uzur, serta 1 batalyon lainnya untuk marinir TNI-AL. Data ini kemudian kami konfirmasi ke salah satu agen Nexter (produsen meriam asal Prancis), dan ia pun membenarkan akan adanya pengadaan 3 batalyon meriam LG-1 Mk3.
Point menarik lainnya adalah pengadaan kapal OPV 80-90 meter. Menjadi menarik karena pengadaan 2 kapal ini memakan biaya mencapai Rp 1 Trilyun. Boleh lah kita berharap jika benar dibeli, maka OPV ini nanti sudah full combat ready.
Sementara itu untuk matra udara, akan kembali dilakukan pengadaan lanjutan rudal darat ke udara jarak menengah tahap 2. Ini tentu menjadi pertanyaan, apakah pengadaan tahap pertama sudah teken kontrak? Selain itu ada pula pengadaan rudal AIM-9X dan AIM-120, dimana pada pengadaan Sidewinder sudah terkonfirmasi oleh pemerintah Amerika Serikat.
Pengadaan alutsista pada jaman Presiden Jokowi memang tampak tidak sebesar masa Kepresidenan sebelumnya. Namun perlu dipahami, pembelian alutsista pada masa Presiden SBY membawa dampak pada masa pemerintah kini. Alutsista yang mahal dan berteknologi canggih tentu memerlukan anggaran yang tidak sedikit untuk pemeliharaan serta sarana dan prasarana pendukungnya. Karena itu porsi terbesar anggaran justru ada pada perawatan alutsista. Tercatat untuk Harwat alutsista matra darat sebesar Rp 1,8 trilyun rupiah. Disusul anggaran harwat untuk matra laut sebesar Rp 3,3 Trilyun, dan yang terbesar adalah untuk alutsista matra udara sebesar Rp 4,5 Trilyun.

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda

- Berkomentarlah yang sopan dan bijak sesuai isi artikel/ berita;
- Dilarang berkomentar SPAM, SARA, Politik, Provokasi dsb