Ilustrasi |
Amerika Serikat (AS) kembali menggelar uji coba pencegatan rudal balistik di perairan Pasifik. Namun uji coba yang digelar bersama Kementerian Pertahanan Jepang ini gagal.
Sejak tahun 2006, kedua negara telah bekerja sama untuk mengembangkan rudal bernama Standard Missile-3 yang diluncurkan dari kapal dan beroperasi sebagai bagian dari Sistem Pertahanan Rudal Balistik Aegis. Uji coba gabungan semacam ini merupakan bagian dari kerja sama itu.
Disampaikan Badan Pertahanan Rudal AS (MDA) dalam pernyataannya, seperti dilansir AFP, Jumat (23/6/2017), uji coba diawali dengan peluncuran rudal balistik jangkauan menengah dari Fasilitas Peluncuran Rudal Pasifik di Kauai, Hawaii.
Kemudian kapal militer AS, USS John Paul Jones, mendeteksi dan melacak rudal itu sebagai target untuk dicegat. Pelacakan dilakukan dengan radar canggih yang melengkapi sistem pertahanan Aegis, yang terpasang pada kapal-kapal perang AS.
"Setelah menemukan dan melacak target, kapal (USS John Paul Jones) meluncurkan satu rudal SM-3 Block IIA, tapi rudal itu tidak mencegat (rudal) target," demikian pernyataan MDA.
Ini merupakan uji coba peluncuran rudal SM-3 IIA keempat yang digelar AS. Namun uji coba pencegatan rudal baru dua kali digelar. Uji coba pencegatan rudal sebelumnya digelar sukses pada Februari 2017.
Dalam uji coba itu, militer AS awalnya menembakkan rudal balistik antarbenua atau ICBM dari Kwajalein Atoll yang ada di gugusan Kepulauan Marshall, Samudera Pasifik bagian tengah. Kemudian mereka meluncurkan sebuah rudal lainnya untuk mencegat rudal ICBM itu. Rudal pencegat ditembakkan dari Pangkalan Udara Vandenberg di California.
Simulasi ini diklaim AS berlangsung sukses. Rudal pencegat diklaim berhasil menghancurkan rudal ICBM di luar angkasa. "Dengan sukses mencegat target rudal balistik antarbenua," sebut militer AS dalam pernyataannya saat itu.
Data dari MDA menyebut otoritas AS telah menghabiskan sekitar US$ 2,2 miliar (Rp 28 triliun) untuk sistem pertahanan rudal balistik. Sedangkan Jepang dilaporkan menghabiskan dana US$ 1 miliar (Rp 13 triliun). Uji coba pencegatan rudal ini digelar di tengah memanasnya ketegangan di kawasan Asia Timur yang dipicu program rudal dan nuklir Korea Utara.
Sumber : https://news.detik.com/internasional/d-3540152/as-jepang-gagal-cegat-rudal-balistik-dalam-uji-coba-di-hawaii
Sejak tahun 2006, kedua negara telah bekerja sama untuk mengembangkan rudal bernama Standard Missile-3 yang diluncurkan dari kapal dan beroperasi sebagai bagian dari Sistem Pertahanan Rudal Balistik Aegis. Uji coba gabungan semacam ini merupakan bagian dari kerja sama itu.
Disampaikan Badan Pertahanan Rudal AS (MDA) dalam pernyataannya, seperti dilansir AFP, Jumat (23/6/2017), uji coba diawali dengan peluncuran rudal balistik jangkauan menengah dari Fasilitas Peluncuran Rudal Pasifik di Kauai, Hawaii.
Kemudian kapal militer AS, USS John Paul Jones, mendeteksi dan melacak rudal itu sebagai target untuk dicegat. Pelacakan dilakukan dengan radar canggih yang melengkapi sistem pertahanan Aegis, yang terpasang pada kapal-kapal perang AS.
"Setelah menemukan dan melacak target, kapal (USS John Paul Jones) meluncurkan satu rudal SM-3 Block IIA, tapi rudal itu tidak mencegat (rudal) target," demikian pernyataan MDA.
Ini merupakan uji coba peluncuran rudal SM-3 IIA keempat yang digelar AS. Namun uji coba pencegatan rudal baru dua kali digelar. Uji coba pencegatan rudal sebelumnya digelar sukses pada Februari 2017.
Dalam uji coba itu, militer AS awalnya menembakkan rudal balistik antarbenua atau ICBM dari Kwajalein Atoll yang ada di gugusan Kepulauan Marshall, Samudera Pasifik bagian tengah. Kemudian mereka meluncurkan sebuah rudal lainnya untuk mencegat rudal ICBM itu. Rudal pencegat ditembakkan dari Pangkalan Udara Vandenberg di California.
Simulasi ini diklaim AS berlangsung sukses. Rudal pencegat diklaim berhasil menghancurkan rudal ICBM di luar angkasa. "Dengan sukses mencegat target rudal balistik antarbenua," sebut militer AS dalam pernyataannya saat itu.
Data dari MDA menyebut otoritas AS telah menghabiskan sekitar US$ 2,2 miliar (Rp 28 triliun) untuk sistem pertahanan rudal balistik. Sedangkan Jepang dilaporkan menghabiskan dana US$ 1 miliar (Rp 13 triliun). Uji coba pencegatan rudal ini digelar di tengah memanasnya ketegangan di kawasan Asia Timur yang dipicu program rudal dan nuklir Korea Utara.
Sumber : https://news.detik.com/internasional/d-3540152/as-jepang-gagal-cegat-rudal-balistik-dalam-uji-coba-di-hawaii