USS Cheyenne |
Kapal selam bertenaga nuklir AS USS Cheyenne berlabuh di pelabuhan Busan pada hari Selasa (6/6/2017). Hal ini bertujuan untuk memberi kesempatan singgah bagi para awak kapal sekaligus mengangkut sejumlah perlengkapan militer. Namun, berlabuhnya kapal tersebut di Busan juga dinilai sebagai upaya mencegah provokasi misil dan nuklir Korea Utara. USS Cheyenne adalah kapal selam bertenaga nuklir kelas Los Angeles, yang memiliki panjang 110,3 meter dan membawa 130 orang awak kapal. Kapal itu bisa menyelam sedalam 450 meter dan bergerak di dalam air dengan kecepatan 37 km per jam. Angkatan Laut AS mengoperasikan 35 unit kapal selam kelas Los Angeles. Kapal Cheyenne mulai dioperasikan pada tgl.13 September tahun 1996.
USS Cheyenne dikategorikan sebagai kapal tipe baru dengan peningkatan kecepatan dalam air, kemampuan menyerang, dll. Sebagai kapal selam penyerang, kapal itu dilengkapi dengan sistem pertempuran kapal selam tercanggih dan berbagai jenis senjata termasuk rudal Tomahawk yang memiliki jangkauan 3.100 km dan rudal anti kapal Harpoon yang berjangkauan 130 km. Namun, kapal itu diketahui tidak mengangkut misil nuklir.
Rudal Tomahawk memiliki tingkat akurasi yang tinggi, dengan rentang kesalahan hanya 10 meter saja. Kapal Cheyenne pernah dioperasikan dalam operasi terhadap Irak pada tahun 2003. Pada waktu itu, kapal Cheyenne meluncurkan misil Tomahawk untuk pertama kali dan mendominasi serangan pendahuluan. Kemudian pada bulan April tahun ini, kapal tersebut menyerang lapangan udara Angkatan Udara Suriah dengan rudal Tomahawk untuk membalas tindakan pemerintahan Suriah yang diduga membunuh warga sipil dengan senjata kimia.
Kapal Cheyenne pernah bergerak di perairan sekitar Semenanjung Korea dalam latihan gabungan bersama Angkatan laut Korea Selatan pada bulan Maret tahun 2013. Kali ini, kapal itu tidak berencana untuk melakukan latihan gabungan. Namun, keberadaan kapal tersebut di Semenanjung Korea bermanfaat untuk mencegah provokasi Korea Utara, karena kapal itu mampu menyerang fasilitas utama Korea Utara dari mana saja di perairan Semenanjung Korea.
Sumber : http://world.kbs.co.kr/indonesian/news/news_newsthema_detail.htm?No=10071470
USS Cheyenne dikategorikan sebagai kapal tipe baru dengan peningkatan kecepatan dalam air, kemampuan menyerang, dll. Sebagai kapal selam penyerang, kapal itu dilengkapi dengan sistem pertempuran kapal selam tercanggih dan berbagai jenis senjata termasuk rudal Tomahawk yang memiliki jangkauan 3.100 km dan rudal anti kapal Harpoon yang berjangkauan 130 km. Namun, kapal itu diketahui tidak mengangkut misil nuklir.
Rudal Tomahawk memiliki tingkat akurasi yang tinggi, dengan rentang kesalahan hanya 10 meter saja. Kapal Cheyenne pernah dioperasikan dalam operasi terhadap Irak pada tahun 2003. Pada waktu itu, kapal Cheyenne meluncurkan misil Tomahawk untuk pertama kali dan mendominasi serangan pendahuluan. Kemudian pada bulan April tahun ini, kapal tersebut menyerang lapangan udara Angkatan Udara Suriah dengan rudal Tomahawk untuk membalas tindakan pemerintahan Suriah yang diduga membunuh warga sipil dengan senjata kimia.
Kapal Cheyenne pernah bergerak di perairan sekitar Semenanjung Korea dalam latihan gabungan bersama Angkatan laut Korea Selatan pada bulan Maret tahun 2013. Kali ini, kapal itu tidak berencana untuk melakukan latihan gabungan. Namun, keberadaan kapal tersebut di Semenanjung Korea bermanfaat untuk mencegah provokasi Korea Utara, karena kapal itu mampu menyerang fasilitas utama Korea Utara dari mana saja di perairan Semenanjung Korea.
Sumber : http://world.kbs.co.kr/indonesian/news/news_newsthema_detail.htm?No=10071470