ATLA Jepang Luncurkan Konsep Trimaran |
Pada pameran pertahanan laut MAST Asia 2017 (Maritime Air Systems & Technologies) yang saat ini diadakan di Tokyo Jepang, Badan Akuisisi, Teknologi dan Logistik Jepang (Acquisition, Technology and Logistics AgencyATLA) meluncurkan konsep kapal trimaran HMSVO-nya. ATLA adalah cabang Kementerian Pertahanan Jepang yang didirikan pada tahun 2015 untuk "memastikan keunggulan teknologi dan menanggapi kebutuhan operasional dengan lancar dan cepat".
Proyek HMSVO (High Speed Multi-hull Vessel Optimisation) sedang dikerjakan untuk memperbaiki desain dan mengevaluasi kemampuan kapal multi hull. Divisi Carderock NAVSEA Angkatan Laut AS dan ATLA Kementerian Pertahanan Jepang bekerja sama dalam proyek tersebut. Navy Recognition mendapat informasi bahwa desain AS berbeda dari desain Jepang.
Proyek tersebut dimulai pada 2014, direncanakan berakhir pada 2018 dan hari ini arsitek dan insinyur ATLA masih menguji konsep tersebut melalui CFD dan melalui penggunaan model skala. Pada akhirnya, JMSDF akan memutuskan apakah akan mewujudkan konsep ini dimasa mendatang dan
melanjutkan mengerjakan desain yang terperinci atau tidak.
melanjutkan mengerjakan desain yang terperinci atau tidak.
Konsep kapal trimaran tersebut berukuran panjang 92 meter, lebar 21 meter dan draft 4 meter dengan displacement 1.500 ton dan kecepatan maksimum lebih dari 35 knot. Jumlah awak kapal ini sekitar 50 pelaut. Trimaran ini memiliki jangkauan 3.500 mil laut pada kecepatan 15 knot.
Bentuk lambung memiliki tiga active ride control system yang secara signifikan mengurangi gerak pitch dan roll.
Dek helikopter dan hanggar dapat menampung helikopter seberat 14 ton (jenis Merlin). Kapal HMSVO akan terbuat dari aluminium. Model skala yang dipajang di acara itu menampilkan meriam utama 76mm dari Oto Melara, sebuah CIWS Phalanx di atas hanggar helikopter, tiga mesin diesel dan tiga waterjet dan sebuah multi mission bay (seluas lebih dari 730 meter persegi).
Untuk misi anti ranjau (MCM - mine countermeasure), kapal trimaran itu dapat dipasangi 2 x kontainer 40 feet untuk UUV dan unit kontrolnya. Selain itu, 16x MCM UUV dapat disimpan di multi mission bay. UUV (unmanned underwater vehicle - wahana bawah air tak berawak) diluncurkan dan diambil kembali dengan overhead boom crane di buritan. Konfigurasi MCM juga mencakup 2x MCU USV (unmanned surface vehicle - wahana permukaan air tak berawak) 11 meter, 1x VTOL UAV (unmanned aerial vehicle - wahana udara tak berawak) dan 1x helikopter MCM.
Sementara konfigurasi bantuan bencana terdiri dari 7x kontainer 40 feet, termasuk peralatan medis.
Konfigurasi dukungan patroli/konfigurasi operasi lepas pantai terdiri dari 2x kontainer, 8x RHIB 7 meter, 2x RHIB 11 meter untuk tim VBSS, 1x ISR UAV dan 1x helikopter.
Sumber : http://navyrecognition.com/