Militer Turki |
Duta Besar (dubes) Arab Saudi untuk Turki Walid Al-Khuraiji mengatakan bahwa pangkalan militer Turki di Qatar memperumit. Dia menyampaikan harapan Riyadh agar Ankara bersikap netral dalam krisis Qatar.
”Setiap kekuatan regional salah jika mereka berpikir bahwa intervensi mereka akan menyelesaikan masalah ini, dan kami mengharapkan kekuatan ini untuk menghormati tatanan regional yang ada untuk menyelesaikan masalah darurat,” kata Al-Khuraiji dalam sebuah wawancara dengan surat kabar Turki, Daily Sabah.
”Kami berharap Ankara akan tetap tidak memihak demi menjaga hubungan baik dengan semua negara Teluk,” ujarnya. ”Ketika Ankara berpihak pada Doha, dia kehilangan netralitasnya.”
”Membawa tentara asing dari negara-negara regional, dan (kendaraan) lapis baja, adalah eskalasi militer, Qatar akan menanggung konsekuensinya,” lanjut dia.
“Arab Saudi tidak memiliki keraguan tentang motif Turki dan kekhawatiran Ankara akan keamanan dan stabilitas kawasan ini,” imbuh dia.
Diplomat Riyadh ini menambahkan bahwa keterlibatan militer regional tidak akan menyelesaikan masalah, namun justru akan menambah kompleksitasnya.
Dia juga membenarkan bahwa Kerajaan Arab Saudi menolak tawaran Presiden Tayyip Erdogan yang ingin membangun pangkalan militer Ankara di Riyadh.
”Arab Saudi tidak bisa membiarkan Turki membangun pangkalan militer di negara ini. Ankara tahu betul bahwa kerajaan tidak memerlukannya dan bahwa angkatan bersenjata Saudi dan kemampuan militer mereka berada pada tingkat yang terbaik,” papar Al-Khuraiji, yang dikutip Sabtu (1/7/2017).
Pasukan Saudi, sambung dia, baik di dalam maupun di luar negeri termasuk yang bergabung dengan Pangkalan Udara Incirlik di Turki untuk memerangi terorisme dan melindungi keamanan kawasan merupakan pasukan terbaik.
Sehubungan dengan daftar tuntutan yang dikeluarkan oleh Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Bahrain dan Mesir terhadap Qatar sejak pekan lalu, dia hanya berpesan kepada Doha untuk berhenti mendukung terorisme.
Sumber : https://international.sindonews.com/read/1217228/43/dubes-saudi-sebut-pangkalan-militer-turki-di-qatar-memperumit-situasi-1498893013
”Setiap kekuatan regional salah jika mereka berpikir bahwa intervensi mereka akan menyelesaikan masalah ini, dan kami mengharapkan kekuatan ini untuk menghormati tatanan regional yang ada untuk menyelesaikan masalah darurat,” kata Al-Khuraiji dalam sebuah wawancara dengan surat kabar Turki, Daily Sabah.
”Kami berharap Ankara akan tetap tidak memihak demi menjaga hubungan baik dengan semua negara Teluk,” ujarnya. ”Ketika Ankara berpihak pada Doha, dia kehilangan netralitasnya.”
”Membawa tentara asing dari negara-negara regional, dan (kendaraan) lapis baja, adalah eskalasi militer, Qatar akan menanggung konsekuensinya,” lanjut dia.
“Arab Saudi tidak memiliki keraguan tentang motif Turki dan kekhawatiran Ankara akan keamanan dan stabilitas kawasan ini,” imbuh dia.
Diplomat Riyadh ini menambahkan bahwa keterlibatan militer regional tidak akan menyelesaikan masalah, namun justru akan menambah kompleksitasnya.
Dia juga membenarkan bahwa Kerajaan Arab Saudi menolak tawaran Presiden Tayyip Erdogan yang ingin membangun pangkalan militer Ankara di Riyadh.
”Arab Saudi tidak bisa membiarkan Turki membangun pangkalan militer di negara ini. Ankara tahu betul bahwa kerajaan tidak memerlukannya dan bahwa angkatan bersenjata Saudi dan kemampuan militer mereka berada pada tingkat yang terbaik,” papar Al-Khuraiji, yang dikutip Sabtu (1/7/2017).
Pasukan Saudi, sambung dia, baik di dalam maupun di luar negeri termasuk yang bergabung dengan Pangkalan Udara Incirlik di Turki untuk memerangi terorisme dan melindungi keamanan kawasan merupakan pasukan terbaik.
Sehubungan dengan daftar tuntutan yang dikeluarkan oleh Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Bahrain dan Mesir terhadap Qatar sejak pekan lalu, dia hanya berpesan kepada Doha untuk berhenti mendukung terorisme.
Sumber : https://international.sindonews.com/read/1217228/43/dubes-saudi-sebut-pangkalan-militer-turki-di-qatar-memperumit-situasi-1498893013