![]() |
TLDM |
Proyek kapal misi pesisir (LMS) yang disetujui pemerintah di bawah program Transformasi Armada Angkatan Laut Diraja Malaysia (TLDM) 15-to-5 akan selesai secara bertahap mulai tahun 2019 sampai 2021.
Sehubungan itu, sebanyak 12 anggota TLDM yang terdiri dari tujuh pegawai dan lima anggota lain-lain pangkat (LLP) diterbangkan ke Wuhan, China besok untuk menyukseskan proyek tersebut.
Panglima Angkatan Laut Diraja Malaysia, Laksamana Tan Sri Ahmad Kamarulzaman Ahmad Badaruddin mengatakan, LMS melengkapi aset TLDM dengan berkemampuan tinggi dalam melaksanakan operasi di perairan negara.
"Dengan adanya LMS, operasi secara berkelanjutan di perairan maritim pasti dapat dilaksanakan dengan lebih baik sehingga dapat memperkuat kedaulatan negara.
"LMS juga dibangun untuk menggantikan 15 armada TLDM ada yang sudah menjangkau usia lebih 30 tahun," katanya sewaktu ditemui wartawan dalam Majlis Mesra Tim Proyek LMS di KD Sri Gombak.
Turut hadir, Wakil Panglima Angkatan Laut, Laksamana Madya Datuk Anuwi Hassan.
Dalam keterangan lebih lanjut, Ahmad Kamarulzaman mengatakan kontrak pengadaan empat buah LMS telah diteken dengan negosiasi langsung antara pemerintah Malaysia dengan Serikat Boustead Naval Shipyard Sdn. Bhd. (BNSSB) pada 23 Maret lalu.
"Jadi, BNSSB dengan kerjasama China Shipbuilding Offshore & International Corporation. Ltd. (CSOC) akan membangun dua buah LMS di Wuhan Shipyard, China diikuti dua buah lagi di Lumut, Perak.
"Kerjasama dengan negara China dalam bidang tersebut akan mampu meningkatkan kemampuan negara untuk menjadi produsen kapal perang yang berpotensi tinggi karena 12 anggota yang dikirim ke sana ditugaskan untuk belajar dan menimba ilmu," katanya.