![]() |
Prototipe Radar untuk Jet Tempur KF-X |
Badan pengadaan senjata Korea Selatan pada hari Kamis (13/07) meluncurkan sebuah prototipe radar canggih untuk proyek jet tempur buatan dalam negeri, mempercepat upaya untuk menyelesaikan pengembangannya pada tahun 2026.
Badan Pengembangan Pertahanan Korea Selatan ( Agency for Defense Development - ADD) menjalankan tes kemampuan deteksi pada versi sederhana radar "active electronic scanned array" di lembaga penelitian Hanwha Systems di Yongin, Provinsi Gyeonggi. Hanwha, sebuah perusahaan pertahanan lokal Korea Selatan, adalah kontraktor untuk pengembangan sistem radar canggih tersebut.
Terdiri dari antena dan power supply, mock-up radar AESA mendeteksi sasaran dalam jarak deteksi 120 derajat dengan mentransmisikan gelombang elektronik. Dengan menggunakan 1.000 modul, radar tersebut dapat mendeteksi sasaran berukuran satu meter dalam pertempuran yang sebenarnya, menurut pejabat ADD.
"Tujuan kami saat ini adalah untuk mengetahui jenis risiko apa yang akan kita hadapi," seorang pejabat dari Administrasi Program Akuisisi Pertahanan (Defense Acquisition Program Administration - DAPA), yang mengawasi ADD, yang tidak bersedia disebutkan namanya. "Kami akan memverifikasi kemampuan kami melalui flight test yang akan datang. Jika tidak ada masalah, kita akan lanjutkan. "
Diketahui sebagai peralatan penting untuk pesawat tempur stealth, radar AESA memungkinkan pesawat untuk tetap 'stealthy' dengan mengirimkan sinyal yang tersebar di band beragam frekuensi dan sulit dideteksi dengan background noise. Hal ini juga memungkinkan pesawat tempur untuk terlibat dalam peperangan elektronik dengan menghindari deteksi radar musuh.
AESA akan menjalani lima tahun uji terbang dari tahun 2022 dan 2026 dengan memasangnya ke jet tempur prototipe untuk program Korean Fighter Experimental, atau KF-X, yang pembangunannya dijadwalkan selesai pada 2026, menurut DAPA.
Proyek KF-X senilai 18,1 triliun won ($ 15,7 miliar) berusaha menghasilkan 120 jet tempur dengan teknologi domestik dan rencananya akan dioperasikan di Angkatan Udara Korea Selatan pada tahun 2032. Pesawat tersbut akan mengganti jet F-4 dan F-5 yang telah menua yang saat ini beroperasi.
Korea Selatan meluncurkan proyek untuk mengembangkan sistem radar AESA sendiri setelah AS menolak untuk mentransfer teknologi inti untuk diterapkan pada jet KF-X pada tahun 2015. Teknologi tersebut mencakup radar AESA, jammer frekuensi radio, electronic optics targeting pod dan infrared search and track system.
DAPA menandatangani kontrak 40 miliar won dengan kontraktor Israel Elta Systems untuk mendapatkan dukungan teknis pada perangkat transmisi dan penerima radar dan lain sebaginya.
DAPA menegaskan bahwa meskipun akan menerima "dukungan teknis" dari kontraktor luar negeri, perangkat keras dan perangkat lunak utama - seperti algoritma untuk kemampuan deteksi rudal dan sistem penghindaran radar - akan dikembangkan sendiri.
"Sepanjang prosesnya, akan ada fase tertentu dimana kita mendapatkan dukungan teknis, jika diperlukan. Tapi tidak akan ada keterlibatan luar negeri saat kami memasang radar pada pesawat tempur KF-X untuk flight test," kata pejabat DAPA.
Sumber : http://koreaherald.com/