Latihan Penanggulangan Teror di Jemaja |
Aksi terjun payung bakal ditampilkan dalam latihan bersama Penanggulangan Teror (Gultor) TNI di Anambas Kepulauan Riau. Tidak tanggung-tanggung, aksi terjun payung yang melibatkan tiga matra dan sejumlah unsur TNI itu dilakukan pada ketinggian 6.000 kaki yang rencananya akan dilakukan di Pulau Jemaja pada malam hari.
Kepala Pengawas dan Pengendali latihan, Letkol Inf Yudha Airlangga mengatakan, dua lokasi di Anambas, yakni Pulau Jemaja dan Pulau Bawah dipilih oleh pimpinan sebagai tempat untuk melaksanakan latihan yang dijadwalkan bakal dilakukan pada tanggal 9 dan 10 Agustus 2017.
"Ada juga operasi pembebasan sandera yang dilakukan di tiga tempat. Ada di hutan, bandara di Bandara Letung dan Pulau Bawah. Latihan ini menjangkau daerah terluar serta menjadi atensi dari pimpinan. Karena sebagai daerah terluar, harus memiliki rencana darurat secepat mungkin," ujarnya saat berada di Tarempa Senin (7/8/2017).
Latihan gabungan yang nantinya akan dihadiri oleh Panglima TNI ini pun, bakal melibatkan sejumlah alat utama sistem senjata (alutsista) dari sejumlah unsur.
Mulai dari KRI Banda Aceh, dua unit Pesawat CN-295 TNI AU, Heli Bell 412EP TNI AD, Heli Mi-17 TNI AD, dan Cassa 212 TNI AL diterjunkan dalam latihan yang diikuti oleh 150 prajurit TNI gabungan.
Tidak hanya itu, KAL Baruk unsur Lanal Tarempa pun, turut serta dalam latihan penanggulangan Teror ini.
Sejumlah pasukan mulai dari Komando Pasukan Khusus TNI AD, Kostrad, Satuan Khusus Den Jaka Korps Marinir , intai amphibi hingga Satuan Bravo TNI AU lengkap dengan Korps Paskhas dan tim Pengendali tempurnya ikut serta dalam latihan penanggulangan Teror tersebut.
"Latihan ini juga dilakukan untuk menguji pasukan, serta membuat dan menggunakan jaringan," ungkapnya.
Pihaknya pun menyadari, latihan ini memerlukan dukungan masyarakat termasuk komando kewilayahan serta Pemerintah Daerah dan pihak-pihak terkait lainnya.
Pihaknya juga meminta do'a agar pelaksanaan latihan gabungan dapat berjalan dengan lancar.
Danramil 02/Tarempa Kodim 0318/Natuna Kapten Inf Syamsuwarno mengimbau kepada masyarakat untuk tidak panik ketika latihan gabungan berlangsung.
Ia juga mengimbau masyarakat yang berada di laut untuk dapat membantu sekiranya terdapat anggota yang jatuh ke laut usai melakukan aksi terjun payung.
"Imbauan sudah kami sebarkan kepada masyarakat nelayan, jika melihat anggota di laut untuk dikejar dan diselamatkan usai terjun payung. Karena kondisi cuaca dan angin, kerap berubah-ubah. Kami berharap, pelaksanaan latihan nanti dapat berjalan lancar," ungkapnya.
Sumber : http://batam.tribunnews.com/