Anak-Anak Yatim Pengungsi Rohingya di Bangladesh, Gembira dapat Kado Istimewa dari Masyarakat Indonesia - Radar Militer

05 Oktober 2017

Anak-Anak Yatim Pengungsi Rohingya di Bangladesh, Gembira dapat Kado Istimewa dari Masyarakat Indonesia

Pengungsi Rohingya
Pengungsi Rohingya 

Sungguh memprihatinkan kondisi para pengungsi Rohingya di kamp pengungsian di Kutupalong, Bangladesh. Terutama anak-anak yang menjadi yatim piatu.
Dari data UNICEF per September lalu, dalam waktu sebulan sejak konflik mencuat pada 25 Agustus lalu, jumlah pengungsi Rohingya menembus angka 480 ribu jiwa. Yang mengejutkan, 1.400 jiwa di antaranya adalah anak-anak tanpa orang tua. Mereka menjadi korban kebiadaban tentara Myanmar yang melakukan aksi genosida terhadap pengungsi Rohingya..
Anak-anak itu nekat berjalan selama belasan hari dan menyeberangi Sungai Naf tanpa didampingi oleh orang tua. Bukan karena ditinggalkan, bukan pula karena memisahkan diri dari orang tua mereka. Lebih dari itu, anak-anak tersebut terpaksa melarikan diri, membawa fakta bahwa orang tua mereka telah dibunuh atau hilang tanpa jejak. Berhari-hari lamanya anak-anak ini meyelamatkan diri menuju Bangladesh ditemani ingatan horor tersebut.
Di Kamp Kutupalong, wajah-wajah lugu tersebut nampak kosong. Banyak di antara mereka yang terlihat dingin, ketakutan, maupun trauma, seperti yang dipaparkan UNICEF. Para anak-anak yatim piatu mencoba bertahan dalam kamp pengungsian, berbaur dengan kawan sebayanya dengan nasib yang sama.
Tim SOS Rohingya dari Aksi Cepat Tanggap (ACT) yang masih berada di Bangladesh pun berikhtiar menjangkau para pengungsi yatim piatu tersebut. Senin (2/10), Tim SOS Rohingya XV menyambangi Kamp Kutupalong, Cox’s Bazar. Rudi Purnomo selaku anggota Tim SOS Rohingya XV di Bangladesh mengungkapkan, ada sekitar 300 anak pengungsi Rohingya baru di sana yang tak lagi memiliki orang tua. “Mereka semua baru tiba tiga hari yang lalu (29/9) di perbatasan Bangladesh,”ungkap Rudi dalam rilis kepada Sindo.
Untuk ratusan anak yatim dan piatu tersebut, ada hadiah istimewa dari masyarakat Indonesia. Vitamin dan suplemen kesehatan, buah-buahan segar, roti, susu, mainan, dan pakaian anak tertata rapi dalam paket bingkisan. (Andryanto Wisnuwidodo)

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda

- Berkomentarlah yang sopan dan bijak sesuai isi artikel/ berita;
- Dilarang berkomentar SPAM, SARA, Politik, Provokasi dsb