Arisgator, Buaya Tempur Titisan M113 - Radar Militer

04 Oktober 2017

Arisgator, Buaya Tempur Titisan M113

Arisgator
Arisgator 

Ini bukan yang pertamakalinya penulis menurunkan artikel mengenai Arisgator, varian modifikasi dari M113A1 yang dibekali dengan kemampuan mengarung permukaan air untuk melancarkan operasi amfibi. Adalah rekan penulis, Weka G. Cha Bi yang berulangkali meminta agar Arisgator dinaikkan lagi karena dirinya begitu bangga TNI akhirnya memiliki M113 dan varian-variannya.
Berhubung penulis masih memiliki stok foto yang diambil di Cilegon, kali ini dari dekat, maka penulis sajikan kembali Arisgator. Jangan kuatir, tulisan ini tidak diulang-ulang. Karena banyak foto yang diambil dari dekat, anggap saja tulisan ini mengajak pembaca untuk intim dengan alutsista amfibi terbaru TNI AD ini.
Dilihat dari depan, Arisgator memang memiliki bentuk yang lebih mancung dibandingkan M113 yang pesek. Desain moncongnya dibuat seperti perahu, lebar di bagian lunas dasar dan mengecil di atas untuk memberikannya kestabilan maksimal. Moncong ini menutup penuh seluruh bagian muka M113 dari atas sampai bawah, kecuali pada bagian lampu. Rumah lampunya dibiarkan seperti apa adanya M113.
Di sisi atas moncong terdapat sebidang pelat pemecah ombak, yang menurut penulis sebenarnya terlihat terlalu kecil dibandingkan dengan ombak yang harus dihadapi saat Arisgator membelah perairan. Walaupun moncongnya nampak panjang dan besar, sebenarnya di dalamnya kosong, diisi dengan busa dan karet penambah daya apung.
Kotak penambah daya apung ini sendiri bisa ditemui juga di bagian sisi atas, baik di kanan maupun di kiri. Di bagian belakang juga ada penambahan modul untuk menjadi rumah bagi mesin waterjet yang menghisap air dari samping dan kemudian menyemburkannya ke belakang sebagai pendorong. Sudut baling-balingnya bisa diatur, kalau mau berbelok tinggal kurangi kecepatan salah satu propeller saja.
Sebagai akibat dari penambahan modul di sisi belakang, pintu rampa belakang sebagai akses utama keluar pasukan seolah-olah dikepung oleh dinding modul sehingga tidak bisa melihat leluasa ke segala arah. Keuntungannya, pasukan terlindung dari tembakan yang datang dari arah kanan dan kiri. Pintu akses sekunder yaitu palka di atap untuk pasukan tetap dipertahankan dari desain awal M113.
Saat melihat ke dalam Arisgator, barulah terlihat perbedaannya. Di tengah-tengah kabin, menempel dengan ruang mesin, ada rumah untuk sistem PTO untuk menggerakkan propeller tambahan buat Arisgator. Memang sedikit makan ruang untuk pasukan, tetapi seimbang dengan kemampuan renang Arisgator yang jempolan di permukaan air.
Begitu berpindah ke atas, terlihat sejumlah modifikasi pada Arisgator. Palka untuk komandan ditinggikan agar tidak kemasukan air saat mengarahkan kendaraan saat mengarung permukaan air. Palka untuk pengemudi kendaraan pun menerima perlakuan yang sama. Ruang mesin juga ditinggikan dan ditambahi teralis pelindung dari pecahan artileri.
Sementara untuk daya gebuk disediakan oleh kubah sederhana yang dilengkapi dengan senapan mesin berat 12,7mm M2HB yang dilengkapi pisir jaring laba-laba yang dapat digunakan untuk menyasar helikopter. Kubah ini juga memiliki pintu palkanya sendiri untuk mencegah kendaraan kemasukan air. Dalam HUT TNI ke-72, Arisgator akan melaksanakan simulasi pendaratan amfibi dan menembakkan senapan mesin berat yang terpasang. (Aryo Nugroho)

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda

- Berkomentarlah yang sopan dan bijak sesuai isi artikel/ berita;
- Dilarang berkomentar SPAM, SARA, Politik, Provokasi dsb