Helikopter AH-64E Apache Guardian |
Dinas Penerbangan TNI AD akan ketambahan kekuatan apabila delapan unit AH-64E Apache Guardian Block III yang dibeli dengan kontrak senilai US$ 1,1 Milyar, menjadikan TNI AD sebagai salah satu pengguna heli serang paling canggih di dunia ini. Kemunculan AH-64E dalam kelir kamuflase dua warna Penerbad yang ditengarai sebagai fase pengujian heli pesanan TNI AD tersebut pun juga sudah bersliweran di dunia maya.
Nah, di Cilegon kemarin penulis memergoki kemunculan setidaknya dua AH-64 Apache yang terbang beriringan dengan Bell 412EP dan Mi-35 milik Penerbad. Apalagi tampilannya juga sangar, dilengkapi tabung roket Hydra 70mm dan rudal AGM-114 Hellfire training terpasang di rak peluncurnya. Sekilas bangga juga melihat Apache tersebut sudah terbang, namun kemudian tak lama malah timbul pertanyaan di benak penulis, seperti ada keanehan pada Apache tersebut.
Kok Apachenya berwarna hijau zaitun ya, khas Apache milik US Army Aviation atau Dinas Penerbangan AD AS? Lalu di sponson avionik di sebelah kanan tertera emblem atau logo pedang bersilang, khas kavaleri udara AD AS? Buka-buka sedikit literatur, akhirnya rasa penasaran penulis pun terjawab sudah.
AH-64 Apache yang terbang dalam gladi parade HUT TNI ke-72 tersebut memang milik US Army, yaitu dari unit 25th Combat Aviation Brigade (CAB) yang berpangkalan di Wheeler Army Airfield, Hawaii. 25th CAB baru mengoperasikan heli Apache selama setahun, setelah sebelumnya menggunakan heli intai Kiowa Warrior. Insignia pedang bersilang di sponson kanan tersebut adalah milik Skadron ke-2, Resimen Kavaleri ke-6 dari 25th CAB yang menginduk ke 25th Infantry Division.
Total kekuatan dari 25th CAB adalah 24 helikopter AH-64E Guardian, jenis yang sama dengan yang dibeli Indonesia dan skadron ke-2 bahkan baru dinyatakan operasional secara penuh pada bulan Juni 2017. Mengenai bagaimana heli serang sekelas AH-64 Apache bisa ‘nyasar’ sampai ke Indonesia, jangan buru-buru curiga dulu.
Hubungan erat TNI AD dan US Army terwujud dalam latihan tahunan Garuda Shield 11/2017, dimana AD AS memang memboyong sejumlah helikopternya ke Indonesia termasuk UH-60 Blackhawk Medevac dan AH-64 Apache. Kalau pembaca masih ingat, heli Apache dan Blackhawk yang terbang beriringan membelah langit Jakarta sempat membuat kehebohan yang viral di awal bulan September lalu.
Ajang latihan Garuda Shield 11/2017 tersebut dimanfaatkan pula oleh pilot-pilot Penerbad untuk berlatih beroperasi dengan dan menggunakan AH-64 Apache yang akan diterima paling cepat tahun 2018. Nah, karena latihannya sendiri sudah dinyatakan ditutup pada 30 September, boleh dong helikopter Apachenya dipinjam untuk memeriahkan parade HUT TNI yang ke-72? Toh TNI memang sudah membeli helikopter Apache tersebut. (Aryo Nugroho)