F-35 Lightning II, Jet Tempur Masa Depan yang Usang Gara-Gara Perangkat Lunak - Radar Militer

05 November 2017

F-35 Lightning II, Jet Tempur Masa Depan yang Usang Gara-Gara Perangkat Lunak

F-35 Lightning II
F-35 Lightning II 

Proyek F-35 mengalami masalah yang lebih serius dibandingkan kinerjanya yang seperti kalkun terbang itu: perangkat lunak pengendali sistem senjata yang ternyata tidak dipikirkan dengan baik cara pembaruannya. Coba bayangkan seperti ini, pembaca kalau punya ponsel pintar, baik itu berbasis sistem operasi iOS atau Android, akan memperoleh pembaruan perangkat baik itu patch keamanan atau naik versi yang membawa sejumlah teknologi baru, secara gratis.
F-35 Lightning II pun juga seperti itu, didesain untuk ditingkatkan kemampuannya, khususnya melepaskan berbagai macam senjata yang ada saat ini maupun nanti yang baru dikembangkan. F-35 yang sudah keluar duluan dan masuk dinas aktif nanti tinggal menerima pembaruan perangkat lunak untuk membuat kemampuannya sama seperti F-35 terbaru yang keluar dari pabrik.
Permasalahannya, beda dengan ponsel pintar yang menerima pembaruan gratis setelah membeli ponselnya, kontrak antara Pentagon dan Lockheed Martin selaku pembuat F-35 ternyata mensyaratkan kontrak berbayar untuk pembaruan perangkat lunak F-35 tersebut.
Pentagon secara rutin harus menganggarkan biaya untuk kontrak servis F-35 yang mencakup pembaruan perangkat lunak. Dan ketika Pentagon diperintahkan menghemat anggaran, maka kontrak servis yang seharusnya mencakup pembaruan perangkat lunak tersebut akhirnya dicoret. Dampaknya cukup fatal, sebanyak 189 F-35 yang saat ini sudah digunakan oleh AL AS dan Korps Marinir AS tertinggal secara teknologi dan memiliki kemampuan yang terbatas untuk membawa dan melepaskan senjata.
F-35 versi-versi awal tersebut masih ditanamkan dengan perangkat lunak standar Blok 2B, tertinggal dua versi dibandingkan dengan perangkat lunak terkini versi Block 3F. Celakanya lagi, ternyata tidak hanya perangkat lunak, tetapi ada sejumlah perangkat keras yang juga diganti versinya seiring dengan perbaikan proses produksi, yang akhirnya justru menjadi kendala karena software Block 3F hanya sesuai dengan perangkat keras yang diperbarui.
Karena fokus Pentagon adalah membeli F-35 baru, tidak diketahui kapan akan tersedia anggaran untuk memperbarui F-35 yang saat ini sudah ada di garis depan. Jet-jet tempur yang digadang sebagai pesawat tempur masa depan, terhebat dan tiada tandingannya itu ternyata tidak lebih dari macan kertas saat melawan F-16 versi terkini.
Ulah Pentagon yang dipengaruhi oleh MIC (Military Industrial Complex) untuk membeli jet tempur setengah matang, betapapun canggihnya, harus jadi pelajaran bagi negara lain yang tengah mengembangkan program pesawat tempurnya sendiri. Jangan mau terus-menerus tergantung kepada pabrikan, kalau ada apa-apa ujungnya uang dan uang. (Aryo Nugroho)

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda

- Berkomentarlah yang sopan dan bijak sesuai isi artikel/ berita;
- Dilarang berkomentar SPAM, SARA, Politik, Provokasi dsb