Jepang dan Inggris Sepakat Kembangkan Rudal Pesawat Tempur - Radar Militer

26 November 2017

Jepang dan Inggris Sepakat Kembangkan Rudal Pesawat Tempur

F 35 Jepang
F 35 Jepang 

Dalam langkah yang dapat dilihat sebagai cara untuk mengurangi ketergantungannya kepada Amerika Serikat, Jepang membuat perjanjian kesepakatan dengan Inggris untuk mengembangkan rudal udara ke udara alias rudal yang dilepaskan dari jet tempur untuk menghancurkan jet tempur lainnya.
Pengumuman ini dilakukan setelah pertemuan diplomat dan para pejabat pertahanan di London yang sudah dimulai sejak Desember tahun lalu dan terus berlanjut melalui serangkaian pertemuan tim-tim kecil.
Rudal tersebut akan didasarkan pada rudal jarak menengah-jauh MBDA Meteor, tetapi akan memanfaatkan sistem radar buatan Jepang, dalam hal ini radar buatan Mitsubishi Electric. Rudal dengan komponen buatan Jepang itu akan mulai dibangun purwarupanya pada tahun fiskal 2008. Uji tembak di Inggris akan dilakukan pada 2023, dan bila memuaskan, akan mulai diproduksi massal untuk masuk dalam dinas aktif di atas tahun 2020.
Inggris dan Jepang sama-sama mengoperasikan pesawat tempur F-35, walaupun berbeda versi. Inggris mengambil F-35B versi Angkatan Laut sementara Jepang menggunakan F-35A. Rudal jarak menengah-jauh yang dimiliki Jepang saat ini adalah AIM-120 AMRAAM buatan Amerika Serikat, sementara MBDA Meteor sendiri memiliki jarak jangkauan yang lebih jauh dari AMRAAM.
Jepang sendiri dikabarkan mengincar teknologi motor roket, yang belum mereka kuasai sepenuhnya. Jika Inggris memang rela membagi desain motor roket MBDA Meteor, Jepang dapat mengembangkannya untuk berbagai sistem senjata berbasis rudal lainnya. Jepang juga berharap untuk menarik Inggris dalam pengamanan Semenanjung Korea, untuk menambah kawan dalam menghadapi Korea Utara.
Langkah ini juga diharapkan dapat menghidupkan industri pertahanan dalam negeri Jepang, yang selama ini dihantui oleh inefisiensi sehingga hanya memproduksi alutsista dengan ragam yang terbatas dan harga yang mahal karena hanya digunakan untuk konsumsi domestik, atau sangat tergantung dari porsi offset yang diberikan oleh perusahaan pertahanan Amerika Serikat yang menjual persenjataannya ke Jepang. (Aryo Nugroho)

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda

- Berkomentarlah yang sopan dan bijak sesuai isi artikel/ berita;
- Dilarang berkomentar SPAM, SARA, Politik, Provokasi dsb