Kapal Patroli Kelas PKX-B Chamsuri II Pertama dengan Roket Berpemandu 130mm Diserahkan ke AL Korsel - Radar Militer

01 November 2017

Kapal Patroli Kelas PKX-B Chamsuri II Pertama dengan Roket Berpemandu 130mm Diserahkan ke AL Korsel

Kapal Patroli Kelas PKX-B Chamsuri II
Kapal Patroli Kelas PKX-B Chamsuri II 

Badan Program Akuisisi Pertahanan Korea Selatan (Defense Acquisition Program Administration - DAPA) hari Senin (30/10) mengumumkan bahwa kapal patroli kelas Chamsuri II pertama (nama proyek PKX-B batch I) telah diserahkan ke Angkatan Laut Republik Korea (Angkatan Laut Korea Selatan).
PKMR 211 (Patrol-boat Killer Medium Rocket - hull number 211) adalah kapal pertama yang dilengkapi dengan peluncur roket berpemandu LIG Nex1/Hanwha 130mm di bagian buritan. Sistem ini dirancang khusus untuk melawan serangan gabungan (swarming attack) dari kapal serang cepat dan hovercraft AL Korea Utara.
Kapal tersebut diluncurkan pada tanggal 28 Juli 2016 di galangan kapal Hanjin Heavy Industries & Construction (HHIC) di Busan. Kapal ke-2 sampai ke-4 akan diserahkan ke Angkatan Laut Korsel pada akhir 2019.
Pada pameran MADEX 2017 baru-baru ini, perwakilan LIG Nex1 (yang juga mantan Captain Angkatan Laut Korsel) menjelaskan bahwa peluncur yang dengan roket berpemandu 130mm memberikan kemampuan serangan presisi kepada kapal perang permukaan kecil Angkatan laut Korsel.
Peluncur memiliki 12 tabung masing-masing berisi satu roket berpemandu. Roket 130mm tersebut memiliki jangkauan maksimum lebih dari 20 Km dan jangkauan minimal 3 Km. Roket ini memiliki berat lebih dari 80 kg (termasuk hulu ledak seberat 8kg).
Pemandu mid course dari roket tersebut adalah berupa data GPS + INS + uplink dan pemandu terminal-nya adalah IIR (imaging infra red) homing. Sistem yang dipasang di atas kapal PKX-B dapat menghadapi lebih dari 3 sasaran secara bersamaan.
Kapal kelas PKX-B Batch I adalah kapal perang cepat berkecepatan tinggi 230 ton yang menggantikan kapal patroli Chamsuri yang sudah menua. kapal tersebut panjangnya 44,7 meter. Kecepatannya 35 sampai 40 knot. Kapal ditenagai oleh mesin turbin gas GE 6.000 shp LM 500 dan mesin diesel Caterpillar Marine Cat C32 dalam konfigurasi combined diesel and gas (CODAG).
Senjata yang dapat dibawa kapal tersebut adalah peluncur roket berpemandu 130mm di buritan buatan LIG Nex1, meriam 76mm buatan Hyundai Wia, dua remote weapon stations (RWS) 12,7mm buatan Hanwha Land Systems dan sistem manajemen tempur Korea. Merefleksikan pelajaran yang dipetik dari pertempuran laut Yeonpyeong ke-1 (1999) dan ke-2 (2002), DAPA dan AL Korsel memperkuat daya tembak, akurasi, dan ketahanan (suvivabilitas) kapal-kapal ini. Awak kapal sebanyak 20 pelaut.
DAPA telah mengumumkan bahwa mereka telah menandatangani kontrak dengan pembuat kapal asal Korea Selatan Hanjin Heavy Industries & Construction (HHIC) pada tanggal 28 Juni untuk pembangunan varian 'B' tambahan dari kapal serang capat Patrol Killer Experimental (PKX). Kapal ini akan menjadi kapal Batch II.
Kapal ke-5 sampai ke-8 dijadwalkan akan diserahkan ke Angkatan Laut Korea Selatan pada tahun 2020 setelah tiga sampai empat bulan masa ujicoba.
Kontrak untuk kapal ke-9 sampai ke-12 akan diberikan pada awal 2018 untuk mendorong kembali perlambatan yang baru-baru ini terjadi di industri perkapalan Korea. (Posting oleh: Angga Saja - TSM)

Bagikan artikel ini

1 komentar

- Berkomentarlah yang sopan dan bijak sesuai isi artikel/ berita;
- Dilarang berkomentar SPAM, SARA, Politik, Provokasi dsb