Militer AS |
Amerika Serikat memang menang dari segi anggaran pertahanan dan kualitas alutsista, namun kalau harus beradu dengan Rusia atau China, Amerika Serikat dalam kondisi tertentu bisa saja kalah. Hal ini diungkap oleh lembaga kajian RAND, yang selama puluhan tahun sudah mengkaji kekuatan dan pengaruh geopolitik AS terhadap dunia.
Seperti dikutip dari CNBC (11/12), RAND merilis laporan setebal 190 halaman yang mengungkapkan bahwa kapabilitas Rusia dan China telah berkembang sedemikian rupa, sehingga dalam situasi tertentu AS bisa disalip keunggulannya dan dipertanyakan kemampuannya untuk menang dalam konflik dalam skala konvensional dan masif.
RAND mengatakan bahwa upaya modernisasi militer AS gagal untuk mengejar ketertinggalan jika dibandingkan dengan Rusia dan China yang tampil secara inovatif, dan pasukan AS di Eropa dan Asia Timur tidak memiliki postur yang memadai untuk menghadapi potensi konflik di Eropa maupun Asia Timur. Laporan bertajuk “US Military Capabilities and Forces for a Dangerous World” tersebut mengritik habis kebijakan AS di seluruh dunia, seperti diungkap CNN (11/12).
Yang menyedihkan, AS sebenarnya telah jor-joran menghabiskan anggaran militernya. Dibanding China, AS punya anggaran 2,7 kali lebih besar. Dengan Rusia, AS punya anggaran 6 kali lebih besar. Tetapi hasilnya apa? Banyak proyek ambisius yang tidak jelas seperti F-35, yang menelan biaya begitu besar tetapi hasil yang diharapkan ternyata tidak terpenuhi karena terlalu dekatnya kontraktor pertahanan dengan pemerintah.
Amerika Serikat sangat tertinggal dalam teknologi rudal jelajah, sistem komunikasi strategis yang tahan gangguan elektronik, sistem pertahanan satelit, dan bahkan pertahanan pangkalan AS di luar negeri. RAND mencatat bahwa kekuatan AS terlalu bertumpu pada Angkatan Udaranya, tetapi di sisi lain negara seperti Rusia punya sistem rudal anti pesawat yang sangat canggih dan menjadi tantangan besar bagi AS dan NATO.
Jika terjadi konflik masif di Balkan, seperti diramalkan RAND pada 2020, NATO dan AS tidak akan mampu mempertahankan negara-negara Baltik dari serangan dan agresi Rusia, seperti yang sudah ditunjukkan oleh Rusia ketika menjajah Georgia dan menyerang Ukraina. Amerika Serikat juga dikiritik karena tidak memiliki strategi yang jelas dan pasti untuk menghadapi Korea Utara yang semakin berulah dengan senjata nuklirnya. (Aryo Nugroho)
Sumber : https://c.uctalks.ucweb.com