AL Rusia |
Rusia dilaporkan telah mencapai kesepakatan dengan Suriah untuk memperluas markas militer secara permanen di negara itu.
Kementerian Pertahanan Rusia dilaporkan kantor berita RIA, mengatakan pada Selasa (26/12/2017), parlemen telah mengesahkan kesepakatan dengan Damaskus itu.
Nantinya, Rusia akan membangun markas untuk angkatan laut dan udaranya sebagai langkah memperkuat kehadiran negara itu di Suriah.
Dikutip dari Reuters.com, kesepakatan tersebut yang akan ditandatangani pada Januari 2018 mendatang bakal memperluas kawasan fasilitas angkatan laut, Tartus, satu-satunya pangkalan angkatan laut milik Rusia di kawasan Mediterania.
Selain itu, kesepakatan tersebut juga mengizinkan kapal perang Rusia untuk memiliki akses ke pelabuhan dan wilayah perairan Suriah.
"Panglima tertinggi (Presiden Vladimir Putin) pada pekan lalu telah menyetujui struktur dan markas di Tartus dan Hmeimim (pangkalan udara). Kami telah memulai membangun kehadiran secara permanen di sana," kata Menteri Pertahanan Rusia, Sergei Shoigu, dilansir RIA.
Pangkalan laut Tartus, yang digunakan sejak masa Uni Soviet, saat ini dianggap sudah terlalu sempit untuk menampung kapal-kapal perang Rusia yang semakin besar.
Menurut laporan RIA, di masa mendatang, pangkalan tersebut akan mampu untuk menyimpan hingga 11 kapal perang, termasuk kapal nuklir.
Sedangkan pangkalan udara Hmeimim yang sempat digunakan untuk melancarkan serangan bantuan kepada pemerintah Presiden Bashar al-Assad mengatasi pemberontak, ke depan dapat digunakan tanpa batas waktu.
Kesepakatan kedua negara akan berlaku selama 49 tahun dan mungkin diperpanjang. (Agni Vidya Perdana)
Sumber : http://www.kompas.com/