Kapal Fregate Yantai 538 Class 054A |
Angkatan Laut China memulai latihan menembak empat hari dengan menggunakan peluru sungguhan di lepas pantai Korea Utara (Korut). Latihan itu digelar di tengah ketegangan yang kembali memuncak di Semenanjung Korea setelah Pyongyang memperingatkan Amerika Serikat (AS) bahwa penerapan blokade di wilayahnya sama saja dengan sebuah pengumuman perang.
Diwartakan RT, Sabtu (16/12/2017), latihan tersebut dimulai pada Kamis, 14 Desember dari lepas pantai Lushun, Provinsi Liaoning, China. Berdasarkan keterangan dari Badan Keamanan Maritim China, sebelum latihan berlangsung, area seluas 276 kilometer persegi telah dinyatakan tidak boleh dimasuki.
Lushun adalah pangkalan laut penting yang menjadi markas dari Armada Laut Utara Tentara Pembebasan Rakyat China yang bertanggungjawab menjaga wilayah Semenanjung Korea. Besarnya skala latihan ini dan banyaknya kapal yang dilibatkan masih belum jelas.
Latihan empat hari itu dimulai di tengah banyak aktivitas militer di wilayah Semenanjung Korea. AS, Korea Selatan (Korsel) dan Jepang mengadakan latihan militer gabungan yang ditujukan untuk memberi tekanan pada Korut pekan ini.
Pekan lalu lebih dari 40 kapal angkatan laut China ikut berpartisipasi dalam latihan militer besar-besaran di Laut China Selatan, beberapa hari setelah angkatan udara negara itu melakukan latihan serupa.
Situasi di wilayah Semenanjung Korea kembali memanas setelah pada Kamis, Pyongyang memperingatkan AS terkait rencana Washington menerapkan blokade laut terhadap Korut. Rezim Kim Jong-un mengatakan, blokade tersebut adalah sebuah langkah yang sangat berbahaya dan semakin mendekatkan kedua negara kepada perang nuklir.
China telah berulangkali mendesak AS dan Korut untuk menyelesaikan masalah mereka melalui jalur diplomasi. Beijing meminta Pyongyang untuk menghentikan uji coba rudal dan senjata nuklirnya sementara Washington juga didesak untuk tidak melakukan latihan militer gabungannya dengan Korsel di wilayah itu agar bisa kembali bertemu di meja perundingan.
Sumber : https://news.okezone.com
Diwartakan RT, Sabtu (16/12/2017), latihan tersebut dimulai pada Kamis, 14 Desember dari lepas pantai Lushun, Provinsi Liaoning, China. Berdasarkan keterangan dari Badan Keamanan Maritim China, sebelum latihan berlangsung, area seluas 276 kilometer persegi telah dinyatakan tidak boleh dimasuki.
Lushun adalah pangkalan laut penting yang menjadi markas dari Armada Laut Utara Tentara Pembebasan Rakyat China yang bertanggungjawab menjaga wilayah Semenanjung Korea. Besarnya skala latihan ini dan banyaknya kapal yang dilibatkan masih belum jelas.
Latihan empat hari itu dimulai di tengah banyak aktivitas militer di wilayah Semenanjung Korea. AS, Korea Selatan (Korsel) dan Jepang mengadakan latihan militer gabungan yang ditujukan untuk memberi tekanan pada Korut pekan ini.
Pekan lalu lebih dari 40 kapal angkatan laut China ikut berpartisipasi dalam latihan militer besar-besaran di Laut China Selatan, beberapa hari setelah angkatan udara negara itu melakukan latihan serupa.
Situasi di wilayah Semenanjung Korea kembali memanas setelah pada Kamis, Pyongyang memperingatkan AS terkait rencana Washington menerapkan blokade laut terhadap Korut. Rezim Kim Jong-un mengatakan, blokade tersebut adalah sebuah langkah yang sangat berbahaya dan semakin mendekatkan kedua negara kepada perang nuklir.
China telah berulangkali mendesak AS dan Korut untuk menyelesaikan masalah mereka melalui jalur diplomasi. Beijing meminta Pyongyang untuk menghentikan uji coba rudal dan senjata nuklirnya sementara Washington juga didesak untuk tidak melakukan latihan militer gabungannya dengan Korsel di wilayah itu agar bisa kembali bertemu di meja perundingan.
Sumber : https://news.okezone.com