Kapal Perang Inggris |
Kapal perang Inggris, HMS Sutherland (F 81) segera berlayar ke Laut China Selatan untuk menegaskan kepada Beijing tentang hak bebas berlayar di perairan yang semakin ketat dikuasai oleh China.
Menurut Menteri Pertahanan Inggris, Gavin Williamson, kapal perang frigat HMS Sutherland (F 81) Tipe 23 akan berlayar dari Australia ke Laut Chna Selatan.
"Sutherland akan berlayar melewati Laut China Selatan dan membuat kejelasan bahwa angkatan laut kami berhak berlayar di sana," kata Williamson, seperti dikutip dari Independent.co.uk, 13 Februari 2018.
HMS Sutherland saat ini berada di Australia membawa Menteri Willliamson bertemu mitranya, Menteri Pertahanan Marise Payne di Sydney. Keduanya membahas Korea Utara, perang cyber, dan terorisme. Kunjungan ini juga untuk mendorong Australia untuk membeli kapal perang buatan Inggris pengganti Tipe 23, BAE-Type 26.
Inggris, kata Williamson melanjutkan, mendukung penuh pendekatan AS atas kebebasan berlayar di perairan Laut China Selatan.
Pernyataan Williamson itu merujuk pada peristiwa musim panas tahun lalu ketika kapal perang Amerika Serikat, USS Stethem, kelas Arleigh Burke yang mampu membawa rudal, berlayar di sepanjang 12 mil Pulau Triton di gugus Paracel.
China kemudian angkat bicara memprotes kehadiran kapal perang USS Stethem (DDG 63) sebagai provokasi politik dan militer yang serius di perariran wilayah China.
Dalam satu wawancara dengan media Australia, ABC, Williamson menegaskan adalah sangat penting Inggris menunjukkan bahwa laut China Selatan dapat dilayari siapapun. Meski tidak memberikan jawaban apakah Sutherland akan berlayar di sepanjang 12 mil itu.
"Dan kami akan memastikan bahwa Angkatan Laut Inggris akan melindungi hak berlayar internasional," ujarnya.
Ia melanjutkan, Inggris dan Australia tidak buta terhadap ambisi China untuk menguasai perairan ini untuk kepentingannya. "Dan kami perlu membela kepentingan keamanan nasional kami," ujarnya.
China selama ini mengklaim sejumlah kawasan di perairan Laut China Selatan dan memperkuat penempatan pasukan militernya termasuk melakukan reklamasi di pulau karang dan atol untuk militernya.
Sumber : https://www.tempo.co/