Myanmar akan Terima Tambahan 6 Jet Latih Yak-130 dari Rusia - Radar Militer

18 Februari 2018

Myanmar akan Terima Tambahan 6 Jet Latih Yak-130 dari Rusia

Jet Latih Yak-130
Jet Latih Yak-130  

Myanmar akan menerima tambahan enam pesawat jet latih lanjut/serang ringan Yak-130 Mitten pada tahun ini. Hal ini menyusul penandatanganan kontrak pembelian tahap kedua pesawat tersebut.
Wakil Direktur Dinas Federal Rusia untuk Kerja Sama Teknik Militer (FSMTC) Mikhail Petukhov dalam ajang Singaporea Airshow 2018 menjelaskan, Pemerintah Myanmar pada Desember 2016 telah menandatangani pembelian 6 Yak-130 tahap kedua.
Sebelum itu, pada Juni 2015, Pemerintah Myanmar membeli enam Yak-130 tahap pertama. Keenam pesawat telah selesai dikirim Rusia kepada Myanmar pada bulan Maret 2017 lalu.
Sementara itu, Vladimir Kozhin dari lembaga bantuan Rusia untuk kerja sama industri pertahanan kepada harian Kommersant menandaskan, Angkatan Udara Myanmar pada tahun ini akan menerima pengiriman 3 Yak-130.
Nantinya, kedua belas Yak-130 yang dimiliki Angkatan Udara Myanmar akan mendukung penyiapan pilot-pilot jet tempur terbaru yang dipesan Negeri Tanah Emas ini. Sebagaimana diketahui, Myanmar telah memesan 6 Su-30SME dari Rusia dan 16 JF-17 dari Pakistan.
Yak-130 merupakan jet latih berkecepatan subsonik yang disiapkan sebagai pesawat transisi bagi pilot sebelum mengawaki jet tempur generasi mutakhir. Pesawat yang dirancang oleh Biro Desain Yakovlev dari Rusia dan Aermacchi dari Italia ini juga mampu membawa tiga ton persenjataan.
Prototipe Yak-130 terbang perdana pada 25 April 1996 dan mulai diperkenalkan kepada publik tahun 2010. Hingga saat ini lebih 115 Yak-130 telah dibuat oleh Irkut Corporation. Enam negara menggunakan pesawat bermesin ganda ini, yaitu Rusia, Aljazair, Bangladesh, Belarusia, Myanmar, dan Suriah. Rusia kini tengah menawarkan pesawat ini kepada Serbia dan Uruguay. (Roni Sontani)

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda

- Berkomentarlah yang sopan dan bijak sesuai isi artikel/ berita;
- Dilarang berkomentar SPAM, SARA, Politik, Provokasi dsb