Kopassus TNI AD |
Mantan Komandan Komando Pasukan Khusus TNI AD, Mayor Jenderal TNI Madsuni, menyatakan, kebanggaan sebagai Korps Baret Merah tidak boleh luntur dan pudar karena jika hal itu terjadi akan merusak jiwa korsa, loyalitas dan kesetiaan kepada NKRI.
"Ingatlah bahwa kita pernah dilatih, dididik, serta digembleng bersama di kawah Chandradimuka di Pusdiklatpassus, Batujajar, selama menempuh pendidikan komando dalam waktu tujuh bulan," kata Madsuni, saat upacara penyerahan satuan Kopassus TNI AD dari dia kepada Mayor Jenderal TNI Eko Margiyono, di Markas Komando Kopassus TNI AD, Cijantung, Jakarta Timur, Jumat.
Ini adalah tradisi alih kepemimpinan di lingkungan Kopassus TNI AD yang dijalankan dari waktu ke waktu.
Madsuni sudah dipromosikan menjadi Panglima Kodam XIII/Merdeka, di Manado, Sulawesi Utara. Dia mengharapkan Kopassus TNI AD ke depan semakin baik dan terus berprestasi dalam mengharumkan nama besar Kopassus TNI AD, TNI AD, bangsa dan negara.
Saat ini, lanjut dia, Kopassus TNI AD sedang giat mengembangkan kembali kemampuan dan keterampilan prajurit dengan melakukan pendidikan dan latihan yang merupakan kemampuan dasar yang harus dimiliki seluruh prajurit Parako Kopassus TNI AD, yaitu kemampuan perang hutan dan pertempuran kota.
Selain itu, pengembangan kemampuan prajurit Sandi Yudha didukung peralatan khusus dan modern, sehingga mampu menghadapi tantangan tugas ke depan.
Dalam kegiatan itu, hadir pimpinan Dewan Pertimbangan Presiden, Jenderal TNI (Purnawirawan) Agum Gumelar, yang pernah memimpin Kopassus TNI AD (Kopassandha) pada 1993-1994 dan Menko Kemaritiman, Jenderal TNI (Purnawirawan) Luhut Panjaitan yang pernah menjadi komandan Satuan 81 (Detasemen 81) Penanggulangan Teror Kopassus TNI AD.