Fasilitas Simulator Mk.Hawk 209 TNI AU |
Ada yang menarik dari kunjungan kerja KSAU Marsekal TNI Yuyu Sutisna ke Lanud Roesmin Nurjadin di Pekanbaru pada Kamis (29/3/2018). Selain melihat langsung kesiapan operasional Skadron Udara 12 dan Skadron Udara 16. Dalam kesempatan tersebut, KSAU juga melakukan inspeksi pada fasilitas simulator Hawk Mk.209. Ini menjadi menarik perhatian, lantaran simulator Hawk Mk.209 menjadi salah satu dari tiga simulator yang dimiliki TNI AU, selain Full Mission Simulator (FMS) F-16A di Lanud Iswahjudi dan Full Flight Simulator (FFS) C-130H Hercules di Lanud Halim Perdanakusuma.
Simulator Hawk Mk.209 didatangkan ke Indonesia bersamaan dengan paket pengadaan Hawk Mk.109/209 dari Inggris pada medio 1997-1999. Persisinya simulator Hawk Mk.209 dari British Aerospace diserahkan pada 16 Juli 1997Tentu sudah tak muda lagi usia simulator yang statusnya adalah bekas pakai ini. Bagi TNI AU sendiri, hadirnya simulator jelas menjadi wahana yang dapat mendukung program transisi dan pelatihan pilot untuk beragam misi. Karena simulator membutuhkan perlakukan khusus, TNI AU membentuk depo pemeliharan tersendiri untuk simulator, yakni Depo Pemelirahan 80, dan khusus simulator Hawk 209 dibawah penanganan Satuan Pemeliharaan 82.
Lantas seperti apakah kemampuan simulator Hawk Mk.209?
1. Handing
Simulator dapat digunakan oleh Instruktur untuk melatih para penerbang sebelum melaksanakan terbang dengan menggunakan pesawat yang sebenarnya (transisi), dan para penerbang yang melaksanakan perpindahan dari tipe pesawat yang lain (konversi) serta dapat digunakan oleh para penerbang profisiensi untuk menambah kemampuan terbang dan untuk latihan Multi functions. Seorang instruktur dapat memonitor apa yang seharusnya dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh siswa penerbang saat memasuki ruang Cockpit pesawat sewaktu Start Engine, Taxi, Line-Up, Take-off, Landing, serta Shutdown Engine, melalui monitor yang ada di ruang Instructor Operating System (IOS).
2. Combat Attack
Simulator dapat digunakan oleh Instruktur dan siswa penerbang untuk berlatih dalam melaksanakan Combat Attack yang benar dan sesuai prosedur. Para penerbang dapat melaksanakan latihan tersebut dengan leluasa dan sangat membantu untuk mengembangkan kemapuan bagi setiap penerbang. Simulator dengan layar (dome) setengah lingkaran ini menambah leluasa penerbang melihat Air Target sewaktu melaksanakan manuver-manuver saat latihan Combat Attack. Pada simulator Hawk ini mampu mensimulasikan Air Target antara lain Hercules, Hawk Mk.200, F-16 dan MiG-29. Dari tiap-tiap type pesawat tersebut dapat ditampilkan dilayar maksimum sebanyak 4 (empat) atau dari keempat (empat) tersebut dalam satu type pesawat sebagai Air Target.
3. Bombing
Simulator dapat digunakan oleh Instruktur dan siswa penerbang untuk melatih dan berlatih dalam melaksanakan pengeboman (Bombing) yang benar dan sesuai dengan prosedur. Para penerbang dapat melaksanakan latihan pengeboman Ground Target maupun Sea Target tersebut dengan leluasa. Simulasi ini dapat mensimulasikan Ground Target berupa Trick, Train, Radar, Bangunan dan Jembatan. Sedangkan Sea Target berupa kapal laut.
4. Formation Flying
Pada Simulator ini mampu merekam (recording) saat terbang dari taxi, take-off sampai landing dan shutdown engine dan dapat ditampilkan lagi hasil rekaman dan dapat digunakan untuk terbang formasi. Terbang formasi dapat dilakukan dengan pesawat hasil rekaman maupun dari air target yang ada di simulator itu sendiri.
Pada terbang formasi dengan air target dapat menampilkan pesawat untuk formasi maksimum sebanyak 4 (empat) pesawat. Adapun type pesawat yang ada dalam Simulator tersebut antara lain Hercules, Hawk Mk. 200, F-16 dan MiG-29.
5. Instrument Flying
Pada instrumen flying ini Simulator mampu mensimulasikan Avionic System dengan sempurna, baik yang berfungsi sebagai navigasi/komunikasi ataupun instrumen di kabin pesawat yang mempunyai fungsi sama dengan pesawat yang sebenarnya. Pada simulator ini dapat mensimulasikan berbagai macam bentuk waktu dan cuaca. Waktu yang dapat disimulasikan adalah : Pagi, Siang, Sore dan Malam hari. Sedangkan cuaca yang dapat disimulasikan adalah Kabut, Hujan dengan berbagai bentuk petir (Thunder) dan angin. Pada MPD mampu menampilkan Navigation system yang sangat komplek, antara lain : MAP, ADI, VOR, TACAN, ILS.
Dari kesemua sistem Navigasi ini mapu menuntun pesawat dari titik pemberangkatan (take-off) sampai dengan tujuan (landing) dengan selamat efisien dari berbagai macam bentuk cuaca, baik siang maupun malam.
6. Mulfunctions
Mulfunction merupakan bagian yang paling penting pada Simulator yang dapat digunakan untuk memperdalam cara mengatasi permasalahan saat melaksanakan penerbangan bagi para penerbang. (Gilang Perdana)
Sumber : http://www.indomiliter.com/