Tupolev Mulai Bangun Purwarupa Bomber Siluman PAK DA - Radar Militer

01 Mei 2018

Tupolev Mulai Bangun Purwarupa Bomber Siluman PAK DA

Ilustrasi 

Biro desain pesawat Tupolev mulai membangun purwarupa pembom masa depan Rusia di tahun 2018 ini. Tahun lalu, Tupolev menyelesaikan uji model skala untuk terowongan angin serta pembuatan mock-up skala penuh dari kayu. Demikian ditulis TASS.
Jauh sebelumnya, tepatnya tahun 2009 biro Topulev ditunjuk sebagai pemenang tender proyek bomber yang dinamai PAK DA (dalam bahasa Rusia: Perspektivnyi Aviatsionnyi Kompleks Dal’ney Aviatsii ) yang secara harfiah memiliki arti ‘kompleks aviasi prospektif untuk penerbangan jarak jauh’.
Pengembangan program PAK DA memang mengalami keterlambatan dikarenakan AU Rusia membutuhkan moderinisasi 16 unit bomber supersonik Tu-160 yang masih aktif. Pembom yang dijuluki NATO sebagai Blackjack ini di-upgrade dengan disematkan mesin baru lebik kuat namun lebih irit serta avionik terkini. Pesawat mendapatkan kode baru sebagai Tu-160M2.
AU Rusia pernah mengoperasikan 35 unit bomber bersayap ayun yang menjadi pesaing langsung bomber B-1B Lancer dari AS ini. Untuk menambah jumlah kekuatan ideal, AU Rusia juga memesan produksi baru sebanyak 50 unit, yang berarti akan ada 66 unit Tu-160M2. Jumlah ini cukup sebanding dengan Angkatan Udara AS yang mengoperasikan 60 unit B-1B.
Kembali ke cerita bomber PAK DA, Rusia akhirnya memutuskan untuk mengembangkan pesawat bomber berkecepatan subsonik (kurang dari Mach 1) yang mengadopsi model sayap terbang (flying wing) yakni desain sayap menyatu dengan bodi yang memiliki karakteristik siluman (stealth).
Berbeda dengan Tu-160 yang memiliki desain sayap geometri variabel, mampu terbang tinggi di lapisan stratosfer pada ketinggian 50 km untuk menghindari sergapan jet tempur dan sengatan rudal antipesawat musuh. Pun bisa terbang rapat dengan kuntur permukaan bumi. Disokong empat mesin turbojet untuk melaju dengan kecepatan supersonik hingga Mach 2.
Sedang PAK DA tidak dirancang untuk menjatuhkan bom jauh masuk ke dalam wilayah musuh, tapi akan dikombinasikan dengan misil jelajah yang bisa dilepas jauh dari target yang disasar. Dan tak memerlukan mesin jet supersonik yang haus bahan bakar dan perlu dukungan pesawat tanker bila harus terbang jarak jauh.
Diperkirakan radius tempur PAK DA sekitar 3.500 km dengan muatan penuh atau terbang ferry sejauh 12.500 km. Muatan senjatanya hingga 30 ton lebih, jauh lebih besar dibanding Tu-160M2 yang hanya 27 ton. Senjata maut yang dapat dibawa yakni misil permukaan Kh-55 dan Kh-101 yang bisa meluncur sejauh 3.000-5.000 km serta misil baru penghancur gugus kapal induk yang sedang dikembangkan.
Teknologi yang akan disematkan pada PAK DA diambil dari beberapa proyek yang sedang dikembangkan, seperti sistem peperangan elektronik garapan KRET yang dibuat untuk bomber Tu-160M2. Lalu mesin NK-32 (versi non-afterburning) yang digunakan Tu-160. Serta avionik tertentu seperti radar akan didasarkan pada milik jet tempur generasi lima Su-57.
Biaya per unit PAK DA diperkirakan dalam kisaran 160 juta dolar AS atau setara 2,2 triliun rupiah. Ditunjuk sebagai pabrik yang akan memproduksinya adalah Kazan Aviation Plant (KAZ) yang saat ini juga tengah menanganani pengerjaan pembuatan bomber Tu-160M2.
Ditargetkan purwarupa PAK DA dapat menjalani terbang perdana pada 2019 atau 2020 dan mulai masuk jalur produksi antara tahun 2023-2025. Bila telah operasional PAK DA akan beroperasi bersanding dengan Tu-160M2 dan akan menggantikan posisi 68 unit Tu-22M3 Backfire dan 42 unit Tu-95 Bear yang akan ditarik dari layanan AU Rusia.
Selain versi berawak, PAK DA juga akan dikembangkan untuk versi tanpa awak namun baru akan tersedia setelah tahun 2040. Di kelasnya, bomber siluman ini akan menjadi rival terdekat B-21 Raider buatan Northrop Grumman dari AS dan Xian H-20 yang sedang dikembangkan China. (Rangga Baswara)

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda

- Berkomentarlah yang sopan dan bijak sesuai isi artikel/ berita;
- Dilarang berkomentar SPAM, SARA, Politik, Provokasi dsb