Gripen E |
Menjelang jadwal penyerahan perdana Gripen E ke AU Brasil pada tahun 2019, serangkaian uji coba terus dimatangkan Saab Aeronautics dari markasnya di Linköping, Swedia. Setelah prototipe pertama dengan nomer 39-8 terbang perdana pada 15 Juni 2017, kini Saab mempertajam uji cobanya dengan merilis dua prototipe pesawat lain yang diberi nomer 39-9 dan 39-10.
Dan dari sejuknya hawa di Farnborough Airshow 2018, pihak Saab menjelaskan kepada publik bahwa dua prototipe terbaru Gripen E bakal tampil lebih unggul berkat adopsi sistem komputer baru yang jauh lebih baik dari prototipe pertama (39-8). Sebuah faktor penting adalah bahwa ini dapat dilakukan tanpa mempengaruhi sistem penerbangan kritis dan lengkap dalam hitungan hari dan pekan, bukan dalam hitungan bulan dan tahun sebagaimana pesawat tempur lain. Artinya Gripen E dapat menjadi terdepan beberapa dekade sebagai fitur atau teknologi baru yang membutuhkan kekuatan pemrosesan yang lebih hebat.
Sebagai informasi, prototipe Gripen E 39-8 adalah sosok yang ditampilkan perdana dalam gala launching Gripen E di Linköping pada 8 Mei 2016.
Kepala Bisnis Wilayah Aeronautika Saab, Jonas Hjelm, mengemukakan bagaimana dua pesawat Gripen E untuk program penerbangan uji coba unggul dari keputusan kunci dalam desain. Selama bulan Juli 2018, Gripen E sudah melangsungkan penerbangan pertamanya yang dilengkapi dengan rudal udara-ke udara IRIS-T di ujung sayapnya, dan empat hard point di bawah sayap dan central point pada badan pesawat.
Penerbangan meliputi beberapa uji coba manuver pada kecepatan supersonik. Uji coba dilakukan di atas Laut Baltik dan membuka kemungkinan untuk uji coba di masa depan meliputi pengangkutan dan peluncuran misil, drop tank, dan beberapa penyimpanan eksternal.
Gripen E adalah sebuah program internasional dan telah ada perkembangan dari desain Gripen F, versi dua kursi. Ini didesain bersama dengan Embraer di Brasil dan dapat digunakan untuk latihan, pelatihan Kesiapan Tempur, Perwira Misi Tempur dan Peperangan Elektronik, Komandan Misi dan Perwira Sistem Senjata di kursi belakang. Sorotan tambahan adalah pada keberadaan perangkat keras yang kunci seperti Area Tampilan Lebar yang dikembangkan oleh perusahaan Brasil, AEL Aeker.
Gripen E dan F dikembangkan untuk Angkatan Udara Swedia yang memesan 60 unit dan Angkatan Udara Brasil yang akan menerima 36 unit. (Haryo Adjie)
Sumber : https://www.indomiliter.com/