Ranpur Nurol Yörük 4x4 |
Perusahaan pertahanan asal Turki, Nurol Makina ve Sanayi A.S (NMS) pada akhir Juni 2018 menyelenggarakan “Factory First Exit Ceremony” untuk produk ranpur terbaru mereka yang dinamai Yörük (Nomad). Acara tersebut menandai mulai dijalankannya produki massal pertama ranpur Yörük yang dipesan oleh Qatar.
Nurol mulai memperkenalkan konsep ranpur baru serbaguna yang semula dinamai NMS 4X4 tersebut pada perhelatan pameran pertahanan internasional IDEF ke-13 pada Mei 2017 di Ankara, Turki. Meski mendapat banyak perhatian saat itu, namun NMS 4×4 belum mendapat pinangan kala itu.
Selanjutnya perusahaan Nurol kembali memboyong ranpur NMS 4×4 pada pameran pertahanan internasional DIMDEX yang diadakan di kota Doha, Qatar pada Maret 2018. Nah, dalam acara DIMDEX inilah NMS 4X4 mulai mendapatkan order pertamanya dari militer Qatar.
Bagi militer Qatar, NMS 4X4 (selanjutnya dinamai Yörük) adalah produk Nurol ke-2 yang memperkuat armadanya. Sebelumnya negara berada di semenanjung kecil Jazirah Arab ini telah mengakuisi 400 ranpur Nurol Ejder Yalcin 4X4, di antaranya pengusung rudal antitank Kornet dan pembawa rudal antipesawat jarak pendek Igla.
Lalu apa kehebatan yang ditawarkan Yörük sehingga Qatar mau menjadi pengguna pertama? Seperti kakaknya Ejder Yalcin 4X4, Yoruk juga tergolong sebagi ranpur MRAP atau yang bisa tahan terhadap ledakan ranjau darat maupun IED setara ledakan 6 kg TNT di bawah perut atau rodanya. Kulit bajanya juga mampu meredam peluru senapan serbu hingga kaliber 7,62 mm.
Dibanding Ejder Yalcin 4X4, dimensi Yörük juga lebih kecil sehingga sangat cocok untuk pertempuran dalam kota atau pemukiman. Ranpur ini radius putarnya hanya 6 meter. Panjang badannya 4,9 m, lebar 2,4 dan tinggi 2,1 m. Berat totalnya mencapai 8 ton dengan muatan hingga 4 ton. Yörük diawaki 9 prajurit, dua di kabin depan, tiga di baris tengah, dan empat lainnya di bangku belakang.
Yörük didukung mesin diesel berdaya 300 hp dan menggunakan transmisi otomatis. Mampu melaju di jalan rata dengan kecepatan maksimum 140 km/jam dengan jangkauan operasi hingga 700 km. Yoruk juga mampu menelusuri lereng berkemiringan 40% dan tanjakan curam 70% serta mampu melewati rintangan setinggi 50 cm dan melintasi parit selebar 90 cm.
Untuk nyaman melintasi medan kasar, Yörük dilengkapi suspensi independen penuh, lalu sistem differential lock, serta sistem rem ABS. Menggunakan ban diameter besar 335/80 R80 tipe run flat dan dilengkapi sistem inflasi ban sentral (CTIS) yang mampu menambah dan mengurangi tekanan angin roda dari dalam kabin sesuai dengan permukaan jalan.
Kelebihan lain yang ditawarkan Nurol pada Yörük adalah kemudahannya untuk dikembangkan dalam berbagai varian seperti kendaaraan intai bersenjata, patroli perbatasan, angkut pasukan (APC), angkut logistik, ranpur antitank yang dilengkapi ATGM, dan juga pengusung rudal antipesawat jarak dekat.
Untuk persenjataan standar bela diri, Yörük ditawarkan menggunakan stasiun senjata jarak jauh SARP (Stabilized Advanced Remote Weapon Platform) buatan ASELSAN dari Turki dengan pilihan senjata berupa senapan mesin kaliber 7,62 mm atau 12,7 mm. Selain itu ditawarkan juga proteksi tambahan yang dapat dilepas-pasang (add-on) yang sanggup menghadapi senapan mesin hingga 12,7 mm.
Dengan datangnya pembeli pertama untuk Yörük, Nurol juga mengharapkan datang order susulan dari negara lain dan tentunya dari militer dalam negeri sendiri. Namun, untuk merebut pasar di tanah kelahirannya, Yörük harus bersaing keras dengan Otokar Cobra II yang menjadi rival terdekatnya dan telah battle proven digunakan militer Turki menghadapi militan Kurdi di perbatasan Suriah. (Rangga Baswara Sawiyya)
Sumber : angkasareview.com