Bahrain menjadi negara ke-17 yang memilih sistem pertahanan udara dan rudal Patriot. Foreign Military Sale untuk sistem Patriot itu pada awalnya disetujui pada 3 Mei 2019.
![]() |
Sistem Hanud Patriot |
Kerajaan Bahrain menandatangani kesepakatan untuk membeli sistem pertahanan udara dan rudal Patriot buatan Raytheon yang telah combat-proven dari Angkatan Darat Amerika Serikat, dengan perkiraan biaya sebesar $ 2,478 miliar. Letter of offer and acceptance ini memungkinkan pemerintah AS memulai negosiasi kontrak dengan Raytheon untuk produksi sejumlah sistem dan rudal yang belum disebutkan.
"Patriot Integrated Air dan Rudal Defense System dari Raytheon akan memastikan Kerajaan Bahrain dipersenjatai dengan baik untuk bertahan melawan rudal balistik, rudal jelajah, dan pesawat tak berawak," kata Ralph Acaba, presiden Raytheon Integrated Defense Systems. "Patriot terus dimodernisasi, ditingkatkan, dan diupgrade, melalui komunitas 17 negara ini, untuk memastikannya melampaui ancaman yang terus berkembang ditahun-tahun mendatang." 17 Negara pengguna Patriot tersebut adalah: Amerika Serikat, Belanda, Jerman, Jepang, Israel, Arab Saudi, Kuwait, Taiwan, Yunani, Spanyol, Republik Korea, Uni Emirat Arab, Qatar, Rumania, Polandia, Swedia, Bahrain.(Angga Saja-TSM)
Sumber : armyrecognition.com