Airbus Serahkan Helikopter NH90 Sea Lion Pertama AL Jerman - Radar Militer

25 Oktober 2019

Airbus Serahkan Helikopter NH90 Sea Lion Pertama AL Jerman


Airbus Helicopter telah mengirimkan helikopter multi-peran NH90 Sea Lion pertama ke Kantor Federal Peralatan Bundeswehr, Teknologi Informasi dan Dukungan Layanan Jerman (BAAINBw), dengan dua helikopter tambahan akan dikirimkan pada akhir tahun.
Helikopter NH90 Sea Lion
Helikopter NH90 Sea Lion  
Secara total, 18 Sea Lion telah dipesan untuk Angkatan Laut Jerman, dengan pengiriman diharapkan akan selesai pada tahun 2022. Pemilihan Sea Lion sebagai penerus helikopter Sea King dilakukan pada Maret 2013 dan kontrak yang sesuai ditandatangani pada Juni 2015 .
NH90 Sea Lion akan mengambil berbagai peran termasuk search and rescue (SAR), intai maritim, misi angkut pasukan khusus serta personel dan angkut material. Selain penggunaannya di darat, Sea Lion juga akan beroperasi pada kapal pendukung tempur Type 702 (kelas Berlin).
Berkat kemampuans multi-peran dan kemampuan pertumbuhannya, Sea Lion tidak hanya akan menggantikan armada Sea King Mk41 Angkatan Laut Jerman tetapi juga secara signifikan meningkatkan kemampuan operasionalnya. Kontrol penerbangan fly-by-wire NH90 Sea Lion mengurangi beban kerja awak pesawat berkat presisi tinggi dan kemudahan penggunaan, yang terutama diperlukan saat melayang di atas air, bahkan dalam kondisi cuaca buruk.
Angkatan Laut Jerman juga baru-baru ini memilih versi naval NH90 untuk menggantikan 22 helikopter on-board Sea Lynx Mk 88A yang telah beroperasi sejak 1981.
Lima negara sudah menggunakan NH90 dalam versi NFH (NATO Frigate Helicopter) dan telah menyelesaikan lebih dari 50.000 jam terbang dalam misi SAR, kemanusiaan dan militer, dengan 90 helikopter yang telah dikirim sejauh ini. Sea Lion pertama Jerman ini juga merupakan helikopter NH90 ke-400 yang dikirimkan.(Angga Saja-TSM)
Sumber : airbus.com

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda

- Berkomentarlah yang sopan dan bijak sesuai isi artikel/ berita;
- Dilarang berkomentar SPAM, SARA, Politik, Provokasi dsb