Menhan Prabowo dan Menko Polhukam Mahfud MD akan Pelajari Proyek Pesawat Tempur KFX/IFX - Radar Militer

26 Oktober 2019

Menhan Prabowo dan Menko Polhukam Mahfud MD akan Pelajari Proyek Pesawat Tempur KFX/IFX


Menko Polhukam Mahfud MD, sampai sekarang masih mempelajari apa yang menjadi pekerjaan rumahnya. Salah satunya proyek pesawat tempur KFX/IFX yang bekerjasama dengan Korea Selatan.
Mock up Pesawat Tempur KFX/IFX
Mock up Pesawat Tempur KFX/IFX 
"Itu belum mempelajari, baru menghimpun apa informasi tentang apa yang dilakukan di sini dan pada tahap apa. Jadi belum mempelajari, menghimpun dulu," katanya di kantornya, Jakarta, Kamis (24/10).
Menurut dia, itu tak perlu lama-lama untuk mempelajari hal ini. "Itu tidak perlu lama-lama. Ini kan baru dua hari saya bekerja. Nanti minggu sudah selesai semua," ungkap Mahfud.
Setali tiga uang, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto juga masih belum mempelajari terkait proyek pesawat tempur itu.
"Jadi begini saya baru berapa jam serah terima. Jadi saya mau terus terang saja. Saya akan pelajari semua masalah dan bersama-sama dengan Mabes TNI juga, Angkatan Staf Menhan dan Presiden kota cari solusi terbaik. Saya enggak bisa kasih komentar saya belum duduk di kantor saya," tukasnya.
Diketahui, Terakhir proyek KFX/IFX sempat tertunda lantaran, teknologi yang berasal dari Amerika Serikat yang digunakan Korsel untuk mengembangkan pesawat itu, belum memperoleh lisensinya, pada 2018 lalu.
Adapun komponen yang dipegang lisensinya oleh AS untuk pesawat tempur siluman itu antara lain, electronically scanned array (AESA) radar, infrared search and track (IRST), electronic optics targeting pod (EOTGP), dan Radio Frequency jammer.
Tak bisa dipungkiri, dalam proyek KFX/IFX, peran AS juga secara tidak langsung ada disana. Terlebih hubungan ini bisa dibilang memanas, usai Indonesia memastikan membeli Sukhoi.
Hal ini lantaran Presiden Donald John Trump meneken undang-undang pada bulan Agustus 2018 lalu. Dimana setiap negara yang terlibat perdagangan dengan sektor pertahanan dan intelijen Rusia akan menghadapi sanksi Amerika Serikat.

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda

- Berkomentarlah yang sopan dan bijak sesuai isi artikel/ berita;
- Dilarang berkomentar SPAM, SARA, Politik, Provokasi dsb