Pasukan AS Tinggalkan Manbij, Tentara Rusia Datang - Radar Militer

16 Oktober 2019

Pasukan AS Tinggalkan Manbij, Tentara Rusia Datang


Tentara Rusia dengan cepat bergerak untuk mengisi kekosongan yang ditinggalkan oleh pasukan Amerika Serikat (AS) di Suriah utara. Pergerakan tentara Moskow terjadi sesaat setelah Washington mengonfirmasi telah menarik pasukannya dari kota Manbij.
Militer Rusia
Militer Rusia 
"Kami keluar dari Manbij," kata juru bicara militer AS Kolonel Myles B Caggins dalam pengumumannya di Twitter hari Selasa.
Tweet-nya muncul beberapa jam setelah media pemerintah Suriah melaporkan bahwa pasukan pemerintah telah pindah ke pusat Manbij tempat mereka mengibarkan bendera nasional.
Video-video yang di-posting di media sosial menunjukkan pasukan pemerintah Suriah berdatangan ke kota Manbij ketika konvoi AS melewati mereka di jalan keluar.
Salah satu video yang di-posting online oleh jurnalis Rusia, Oleg Blokhin, muncul untuk menunjukkan hengkangnya pasukan AS dengan tergesa-gesa. Blokin diidentifikasi oleh Koresponden Moscow Times; Tom Tom Parfitt, sebelumnya bekerja untuk ANNA News yang memiliki jurnalis yang memiliki sumber internal di pasukan Suriah.
"Mereka (AS) ada di sini kemarin, kita di sini hari ini," katanya. "Sekarang kita akan melihat bagaimana mereka hidup dan apa yang mereka lakukan," ujarnya.
Hengkangnya pasukan AS dari Manbij terjadi ketika ketegangan meningkat di internal NATO, di mana Turki yang menjadi anggotanya melanjutkan serangannya terhadap pasukan Kurdi di Suriah timur laut.
Pada hari Selasa, Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg bertemu dengan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson dan mereka sepakat bahwa pasukan NATO harus memfokuskan upaya mereka mengalahkan Daesh atau ISIS dan tidak kehilangan keuntungan yang telah dibuat dalam beberapa tahun terakhir.
“Kedua pemimpin menekankan menilai Turki sebagai sekutu NATO dan mengakui peran yang mereka mainkan dalam mendukung pengungsi dari konflik Suriah. Tetapi mereka jelas (menekankan) bahwa operasi Turki saat ini harus berakhir," bunyi pernyataan bersama, yang dikutip AFP, Rabu (16/10/2019).
Presiden AS Donald Trump telah mengumumkan bahwa Washington akan menarik lebih dari 1.000 tentara Amerika dari Suriah timur laut. Selama ini pasukan AS mendukung pasukan Kurdi Suriah dalam perang melawan ISIS.
Keputusan Trump itu membuat pemerintah Kurdi memiliki membuat kesepakatan dengan pemerintah Presiden Suriah Bashar al-Assad, di mana tentara rezim Suriah dikerahkan ke Suriah timur laut untuk menghentikan invasi Turki.
Di luar Manbij, pasukan Rusia mulai berpatroli di garis depan antara posisi tentara Turki dan Suriah untuk memisahkan mereka. Patroli itu telah dikonfirmasi Kementerian Pertahanan Rusia.
"Tidak ada yang tertarik dalam pertempuran potensial antara pasukan pemerintah Suriah dan pasukan Turki," kata Utusan Rusia untuk Suriah Alexander Lavrentyev kepada kantor berita negara Rusia. "Rusia tidak akan mengizinkannya," katanya.
Lavrentyev mengonfirmasi bahwa para pemimpin Kurdi dan perwakilan pemerintah Suriah mengadakan pembicaraan di pangkalan militer Rusia pekan lalu, tetapi ia mengaku tidak mengetahui hasil dari pembicaraan tersebut.(Muhaimin)

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda

- Berkomentarlah yang sopan dan bijak sesuai isi artikel/ berita;
- Dilarang berkomentar SPAM, SARA, Politik, Provokasi dsb