Stasiun televisi Zvezda milik Kementerian Pertahanan Rusia merilis video aksi sistem pertahanan rudal S-400 yang menjalani uji lapangan di Kapustin Yar, Wilayah Astrakhan, Rusia selatan. Sistem itu menembak delapan target rudal dengan kemampuan manuver tinggi.
Senjata pertahanan anti-pesawat canggih Moskow ini telah menjadi komoditas "panas", yang mana India dan Turki berani mengabaikan ancaman sanksi Amerika Serikat (AS) demi mendapatkannya.
 |
| S-400 |
Video yang dirilis menunjukkan para kru mengerahkan sistem pertahanan S-400 ke lokasi dan dengan cepat bersiap untuk operasi. Senjata tersebut dengan cepat mengidentifikasi target-target yang terbang rendah, kemudian menembakkan rudal ke arah target-target tersebut. Mengutip laporan Russia Today, Selasa (22/10/2019), hanya butuh lima menit bagi sistem itu untuk siap berperang.
S-400 telah beroperasi untuk militer Rusia sejak 2007, dengan 16 resimen sekarang dikerahkan di seluruh Rusia serta di pangkalan udara Khmeimim di Suriah.
Negara-negara lain telah bersemangat untuk membayar miliaran dolar untuk memperoleh S-400 guna melindungi wilayah udara mereka. Pengiriman sistem rudal tersebut ke Turki dimulai awal tahun ini, dengan Ankara menandakan mereka siap mengorbankan partisipasinya dalam program jet tempur siluman F-35 AS demi kesepakatan yang dibuat dengan Rusia.
New Delhi juga menghadapi ancaman sanksi Amerika ketika menegosiasikan pembelian S-400 dengan Moskow. Sistem ini diharapkan akan diperkenalkan di angkatan bersenjata India pada tahun depan.
S-400 Triumph adalah sistem pertahanan udara dan rudal canggih, yang sangat efektif menghantam target dari jarak hingga 400 kilometer. Keuntungan utamanya adalah kemampuan untuk melacak sejumlah besar target, termasuk pesawat siluman. Pada saat yang sama, sistem tersebut memiliki kemampuan mobilitas tinggi dan sifat modular, yang memungkinkannya untuk dengan cepat beradaptasi dengan tantangan baru.(Muhaimin)
Sumber : https://international.sindonews.com
