Pentagon menuturkan, Iran dapat membeli sistem senjata canggih dari negara lain untuk memodernisasi angkatan bersenjatanya karena embargo senjata terhadap Teheran akan dicabut pada Oktober 2020. Hal itu diungkapkan Pentagon dalam laporan berjudul "Kekuatan Militer Iran".
Di bawah kesepakatan nuklir Iran, embargo senjata PBB terhadap negara itu dan larangan bepergian terhadap komandan Pasukan Quds Qasem Soleimani akan berakhir tahun depan. Pasukan Quds adalah perpanjangan tangan Garda Revolusi Iran (IRGC) di luar negeri.
![]() |
Militer Iran |
"Iran akan diizinkan untuk membeli sistem konvensional yang tidak dapat diproduksi di dalam negeri, seperti jet tempur canggih dan tank tempur utama," bunyi laporan tersebut, seperti dilansir Anadolu Agency pada Rabu (20/11/2019).
Laporan itu mengatakan, Teheran sedang mengevaluasi pembelian perangkat keras militer dari Rusia dan China, merinci kemungkinan akuisisi jet tempur Su-30 Rusia, pesawat latih Yak-130 dan tank tempur T-90 saat embargo berakhir.
"Iran juga menunjukkan minat untuk memperoleh sistem pertahanan udara S-400 dan sistem pertahanan pesisir Bastian dari Rusia," sambungnya laporan itu.
Pada Agustus, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Mike Pompeo, memperingatkan munculnya kekacauan baru ketika embargo senjata terhadap Iran berakhir. Ia saat itu mendorong masyarakat internasional untuk mencari cara bagaimana menghentikan Iran. (Victor Maulana)
Sumber : https://www.sindonews.com/