Pesawat Tempur Stealth F-35 Pertama Rakitan Jepang |
Pesawat tempur stealth F-35A pertama yang dirakit di Jepang ditampilkan pada hari Senin (05/06) di sebuah pabrik Mitsubishi Heavy Industries di Toyoyama, Prefektur Aichi.
Angkatan Udara Pasukan Bela Diri Jepang (ASDF) berencana untuk menggelar pesawat tempur mutakhir tersebut pada tahun fiskal 2017 ini, yang berakhir pada 31 Maret tahun mendatang di Pangkalan Udara Misawa di Prefektur Aomori.
Pesawat jet ini memiliki kemampuan stealth dan mobilitas yang tinggi, dan diharapkan dapat bekerjasama dalam kegiatan pengintaian (surveillance) dengan pesawat F-35 yang dioperasikan oleh AS.
F-35 dikembangkan bersama oleh sembilan negara, termasuk Amerika Serikat, Inggris dan Australia. Lockheed Martin adalah produsen utamanya.
Perusahaan Jepang tidak berpartisipasi dalam pengembangan, namun mereka terlibat dalam perakitan dan proses manufaktur lainnya.
ASDF berencana untuk membeli 42 jet tempur tersebut. Empat akan dipasok sebagai produk jadi berdasarkan program Foreign Military Sales pemerintah AS.
Kenji Wakamiya, seorang wakil menteri pertahanan senior, mengatakan bahwa penting untuk "mengakuisisi pesawat tempur F-35 dengan kemampuan canggih" di tengah kondisi keamanan yang semakin berat - sebuah langkah yang akan memperkuat teknologi pada industri pertahanan dalam negeri.
Mitsubishi Heavy akan merakit 38 pesawat yang berikutnya dengan komponen yang diimpor dari Amerika Serikat.
Unit rakitan Jepang pertama tersebut akan digunakan untuk pelatihan penerbangan untuk pilot ASDF yang akan dilakukan di Amerika Serikat.
F-35A, yang memiliki rentang sayap 11 meter dan panjangnya 16 meter, dilengkapi dengan peralatan sensor canggih yang diyakini memiliki kemampuan deteksi dan pelacakan rudal.
IHI Corp. memproduksi suku cadang mesin untuk jet yang akan dipasok ke ASDF, sementara Mitsubishi Electric menangani produksi komponen radar. Negara-negara yang berencana menggunakan F-35 telah mengadopsi sebuah sistem untuk saling berbagi suku cadang, termasuk suku cadang yang dibuat di Jepang.
Pada tahun 2013, Jepang mengecualikan bagian-bagian F-35 yang diproduksi di dalam negeri dari larangan ekspor senjata, dengan mengatakan bahwa partisipasi perusahaan Jepang dalam produksi tersebut sangat diperlukan untuk mempertahankan pengoperasian jet tempur dan basis perawatan di negara itu.
Sumber : japantimes.co.jp