Peroleh Anggaran Rp126 Triliun, Menhan Prabowo Subianto Fokus Perkuat Alutsista TNI - Radar Militer

24 Januari 2020

Peroleh Anggaran Rp126 Triliun, Menhan Prabowo Subianto Fokus Perkuat Alutsista TNI


Kementerian Pertahanan ingin fokus menggunakan anggaran untuk memperkuat dan memodernisasi Alat Utama Sistem Persenjataan (alutsista) TNI sepanjang 2020. Kemenhan yang dipimpin Prabowo Subianto mendapat Rp126,5 triliun dalam APBN 2020.
"Pak Prabowo ingin salah satunya (anggaran) itu untuk penguatan dan modernisasi Alutsista," kata Juru Bicara Prabowo, Dahnil Anzar Simanjuntak, di Gedung Kemhan, Jakarta, Kamis (23/1).
Fregat Kelas Iver Denmark
Fregat Kelas Iver Denmark 
Kata Dahnil, Prabowo memiliki empat prinsip yang akan dijalankan dalam mengelola anggaran. Pertama tepat guna, kedua efisien, ketiga ekonomis, serta terakhir harus melibatkan aspek geopolitik dan geosentris.
"Itulah kenapa kemudian Pak Prabowo banyak berkunjung melakukan muhibah (berkunjung) ke luar negeri. Itu dalam rangka diplomasi pertahanan," kata dia.
Diplomasi ini, kata Dahnil, juga salah satu cara yang dilakukan Prabowo untuk mengoptimalkan anggaran. Terutama dalam hal mempertahankan hubungan baik dengan sejumlah negara yang strategis, sekaligus terkait alutsista yang berkaitan langsung dengan persenjataan.
"Misal ke Prancis. Kan beli senjata itu tidak seperti beli mobil di dealer atau beli TV. Tapi butuh kesepakatan butuh clearence G to G sekarang, apalagi bisnis senjata itu membelinya walau bussines to bussiness tetap saja nanti clearence-nya G to G," kata Dahnil.
Maka dari itu, kata Dahnil, kritik soal seringnya Prabowo melancong ke luar negeri pun langsung dijawab oleh Presiden Joko Widodo. Menurut Dahnil, Jokowi turut membela Prabowo karena memang Indonesia perlu menjalin hubungan baik dengan negara lain dalam aspek pertahanan.
"Saya pikir kritik itu datang dari mereka yang tidak punya pemahaman yang baik dalam pertahanan. Karena ada diplomasi pertahanan yang sangat penting dilakukan," kata dia.
Dahnil lantas menyebut politikus yang tetap mengkritik kunjungan luar negeri Prabowo adalah mereka yang tak paham dengan bidang pertahanan. Literasinya pun kurang.
"Jadi kritik yang sebut Pak Prabowo jalan-jalan ini bukti bahwa ada masalah dengan literasi pertahanan para politisi kita," kata Dahnil. (tst/bmw)

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda

- Berkomentarlah yang sopan dan bijak sesuai isi artikel/ berita;
- Dilarang berkomentar SPAM, SARA, Politik, Provokasi dsb

:)
:(
hihi
:-)
:D
=D
:-d
;(
;-(
@-)
:P
:o
:>)
(o)
:p
(p)
:-s
(m)
8-)
:-t
:-b
b-(
:-#
=p~
x-)
(k)