Menurut berita pada situs web "The Korea Times", Perusahaan Korea Selatan Hyundai Rotem dikabarkan akan menandatangani kesepakatan dengan pemerintah Polandia untuk mengembangkan dan memproduksi 800 tank tempur utama (MBT) K2 Black Panther.
![]() |
MBT K2 Black Panther |
Perusahaan Pertahanan Korea Selatan, Hyundai Rotem berencana untuk bermitra dengan pemerintah Polandia untuk mengembangkan dan memproduksi 800 tank tempur utama K2 Black Panther.
Menurut Hyundai Rotem, proyek resmi mungkin diumumkan pada paruh pertama tahun ini. Total proyek akan dibagi menjadi dua tahap untuk menghasilkan total 800 tank tempur utama.
Menurut laporan sebelumnya, pemerintah Polandia bermitra dengan Hyundai Rotem untuk memproduksi tank next generation dijadwalkan akan dimulai pada tahun 2023. Pada tahun 2016, Polandia telah menandatangani kesepakatan dengan Korea Selatan untuk pembelian 120 howitzer swagerak K-9. Polandia kemungkinan akan menjadi pelanggan asing pertama untuk MBT K2 Black Panther.
K2 Black Panther adalah generasi baru dari tank tempur utama yang dirancang, dikembangkan dan diproduksi di Korea Selatan oleh perusahaan Korea Selatan Hyundai Rotem. K2 diluncurkan untuk pertama kalinya kepada publik selama Pameran Pertahanan ADEX di Bandara Seoul pada Oktober 2009.
Persenjataan utama dari K2 Black Panther terdiri dari meriam smoothbore Rheinmetall 120-mm/L55 buatan Jerman yang diproduksi di bawah lisensi di Korea Selatan. Meriam ini dilengkapi dengan loader otomatis yang memastikan pemuatan proyektil ketika tank bergerak bahkan ketika kendaraan bergerak pada permukaan yang tidak rata. Meriam 120mm tersebut dapat menembakkan sekitar 10 peluru per menit.
MBT K2 Black Panther meiliki layout konvensional, dengan kompartemen pengemudi di depan, kompartemen tempur di tengah dan mesin serta transmisi di belakang. Armor pada Black Panther terdiri dari jenis armor komposit yang tidak diketahui dan Active Defense System serta blok Explosive Reactive Armor.
K2 Black Panther sebelumnya digerakkan oleh mesin diesel MTU MT-833, tetapi versi terbaru tank tersebut sekarang dilengkapi dengan mesin diesel Doosan DV27K buatan Korea Selatan dan sistem transmisi Renk. K2 dapat berjalan pada kecepatan maksimum 70 km/jam di permukaan jalan raya dan kecepatan hingga 48 km/jam pada kondisi off-road. (Angga Saja-TSM)
Sumber : armyrecognition.com