radarmiliter.com - Angkatan Darat dari Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) akan mengoperasikan dan menggunakan Kendaraan Udara Tak Berawak (UAV) strategis Fotros. Berbicara kepada Kantor Berita Tasnim, Komandan IRGC Kolonel Akbar Karimloo mengatakan prajuritnya akan menerima drone Fotros dari Kementerian Pertahanan dalam waktu dekat.
Komandan juga mencatat bahwa telah menggunakan drone canggih lainnya - drone Mohajer-6 yang juga diproduksi oleh Kementerian Pertahanan. Drone tersebut secara signifikan dapat meningkatkan kemampuan pasukan darat IRGC dalam berpatroli dan bertempur di sepanjang perbatasan barat laut dan tenggara Iran.
UAV Fotros IRGC |
Fotros adalah kendaraan udara tak berawak jarak jauh yang dimaksudkan untuk melakukan misi pengintaian dan serangan yang dilengkapi dengan rudal dan roket udara-ke-permukaan. Drone strategis ini dikembangkan oleh Iran di bawah program senjata domestiknya yang dimulai pada tahun 1992 sebagai tanggapan terhadap embargo senjata Amerika Serikat.
Fotros memiliki jangkauan lebih dari 2.000 kilometer yang meliputi sebagian besar Timur Tengah termasuk Israel, dapat terbang di ketinggian hingga 25.000 kaki dan memiliki daya tahan penerbangan 16 hingga 30 jam. Bentuk aerodinamikanya mirip dengan UAV Heron 1 Angkatan Udara Israel dengan ekor kembar dan satu baling-baling dua bilah.
Drone tempur pengintaian strategis Fotros diluncurkan oleh Republik Islam Iran pada 18 November 2013. Iran akan menerima gelombang pertama pesawat Fotros pada April 2020. (paijojr)
Sumber : https://www.airrecognition.com/