Perbedaan Helikopter Serang AH-64E Apache Guardian TNI-AD dengan AH-64D Milik AU Singapura - Radar Militer

29 April 2020

Perbedaan Helikopter Serang AH-64E Apache Guardian TNI-AD dengan AH-64D Milik AU Singapura

radarmiliter.com - TNI Angkatan Darat (TNI AD) saat ini telah memiliki delapan unit helikopter Apache Guardian AH-64E buatan Amerika Serikat (AS). Helikopter yang di desain oleh perusahaan Boeing khusus menyerang itu, kini berada di Skadron 11/Serbu Semarang.
Apache Guardian menjadi salah satu alat utama sistem pertahanan (Alutsista) milik TNI AD yang diandalkan untuk menghadapi berbagai pertempuran.
AH-64E Apache Guardian TNI-AD
AH-64E Apache Guardian TNI-AD 
Di kawasan Asia Tenggara, Indonesia adalah negara kedua yang memiliki helikopter serang canggih itu. Sebelum Indonesia, Singapura sudah lebih dulu memiliki Apache sebanyak 20 unit.
Namun, kita tidak usah berkecil hati. Sebab, helikopter Apache milik Singapura yang dibeli tahun 2006 dari Negeri Paman Sam itu memiliki beberapa perbedaan dibandingkan dengan Apache yang datang pada akhir tahun 2017 lalu ke Indonesia.
Helikopter yang dimiliki oleh Singapura adalah Apache seri AH-64D Longbow Block II yang telah dirilis oleh Boeing pada tahun 2003. Dikutip dari situs resmi Boeing, sedang Apache seri AH-64E Guardian secara resmi dirilis pada tahun 2012.
AH-64E Apache Guardian adalah hasil pengembangan terbaru dari jenis Apache sebelumnya, AH-64D. Perbedaan menonjol yang dimiliki AH-64E Apache Guardian milik Indonesia dengan AH-64D Apache Singapura salahsatunya terdapat pada mesinnya.
Apache Guardian dalam pengembangannya memiliki mesin yang lebih besar dari sebelumnya, yaitu T700-GE-701D dari General Electric. Transmisi pun diubah menjadi coupe dengan tenaga ekstra. Helikopter AH-64E Apache dapat memacu kecepatan maksimum 300 km per jam, sementara AH-64D kecepatan maksimumnya 293 km per jam.
Selain itu, AH-64E Apache juga telah memiliki teknologi terbaru yaitu sistem datalink MUM-TX L-3 Communications yang memungkinkan awak helikopter untuk mengendalikan drone (UAV).
Tidak hanya itu, Helikopter AH-64E Apache juga dilengkapi dengan beberapa fitur khusus untuk menunjang kemampuannya dalam melaksanakan misi tempur.
Fitur–fitur itu di antaranya sistem radar penjejak target dan kendali penembakan Longbow, sistem deteksi target M-TADS, peluru kendali atau rudal udara ke darat AGM 114 Hellfire dengan daya jangkau efektif 8 kilometer, roket Hydra kaliber 70 milimeter, pylon peluncur rudal udara ke udara yang dapat dipersenjatai dengan rudal AIM-9 Sidewinder, Stinger, Mistral dan atau Sidearm.
AH-64E Apache juga dilengkapi kanon M230 kaliber 30 milimeter yang mampu menembakkan sebanyak 625 butir peluru per menit nya.
Untuk menunjang sistem deteksi target M-TADS, serta radar penjejak target dan kendali penembakan Longbow, helikopter serang ini juga dilengkapi perangkat Forward Looking Infra Red atau FLIR yang dapat digunakan untuk mencari sasaran dengan menggunakan gelombang infra merah. Sehingga Apache dapat mendeteksi sasaran dalam keadaan gelap gulita sekalipun.
Dengan demikian, Helikopter serang AH-64E Apache Guardian ini memang didesain khusus untuk menyerang dalam situasi dan kondisi cuaca apapun. Kita berharap, TNI dapat menambah jumlah helikopter tempur ini untuk memperkuat pertahanan NKRI dari serbuan asing. Sebab, "Negara yang kuat harus didukung dengan sistem pertahanan yang kuat."(Herru Sustiana-TSM)

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda

- Berkomentarlah yang sopan dan bijak sesuai isi artikel/ berita;
- Dilarang berkomentar SPAM, SARA, Politik, Provokasi dsb