radarmiliter.com - Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat China (PLAN) menggelar latihan kapal perang destroyer Nanchang Tipe 055.
Nancang Tipe 055 merupakan kapal perang destroyer terbesar dan tercanggih milik AL China. Kapal perang ini melakukan latihan pengisian stok suplai, yang penting dalam menghadapi kondisi peperangan.
“Destroyer paling canggih milik China ini bakal segera beraksi menemani kapal induk di laut lepas,” begitu dilansir Global Times dari China mengutip pernyataan ahli seperti dilansir pada Selasa, 12 Mei 2020.
![]() |
Kapal Perusak Nanchang Tipe 055 AL China (PLAN) |
Latihan ini melibatkan kapal suplai Taihu dan diumumkan oleh AL China di situs Sina Weibo dengan menampilkan video latihan itu.
“Ini merupakan latihan pasokan suplai untuk kapal perusak berbobot 10 ribu ton dan diumumkan ke publik,” begitu pernyataan dari AL China.
Menurut pengamat militer Li Jie, Kapal perusak Nanchang ini merupakan kapal perang jenis destroyer terbesar milik China dan memiliki kemampuan signifikan seperti kapal induk.
Latihan pengisian pasokan suplai menjadi penting karena kapal perusak ini bakal beroperasi dalam jangka waktu lama di laut menemani kapal induk.
“Kapal perusak Nanchang ini juga bisa memimpin gugus tugas laut sehingga harus mampu melakukan operasi pengisian pasokan lewat kapal pemasok,” kata Li.
Pengamat militer China berharap kapal perusak Nanchang ini segera beroperasi mendampingi kapal induk Liaoning dan Shandong.
Kapal ini, seperti dilansir AL China (PLAN), memiliki rudal presisi untuk serangan darat jarak jauh.
Kapal juga dilengkapi dengan rudal balistik antarbenua.dan rudal anti-kapal selam. Selain itu, ada juga rudal presisi, yang juga menjadi senjata andalan Pasukan Roket PLAN.
Kapal perusak Nanchang juga memiliki rudal anti-serangan udara. “Ini menjadikannya salah satu kapal penghancur terkuat di dunia,” begitu dilansir Global Times.
PLAN juga telah meluncurkan lima kapal perusak lain tipe 055 ini.
Kapal-kapal perusak itu dibuat di Galangan Kapal Dalian di Provinsi Liaoning, dan Galangan Kapal Jiangnan di Shanghai.
Sumber : https://tempo.co