Pesawat Serang Ringan Bronco II Ditawarkan ke Pasukan Khusus Amerika Serikat - Radar Militer

07 Mei 2020

Pesawat Serang Ringan Bronco II Ditawarkan ke Pasukan Khusus Amerika Serikat

radarmiliter.com - Kontraktor pertahanan Amerika Serikat Leidos telah bermitra dengan anak perusahaan Paramount Group Afrika Selatan yang berkedudukan di AS untuk menawarkan pesawat serang ringan dan intai Bronco II kepada Komando Operasi Khusus AS, atau SOCOM, untuk program Armed Overwatch. SOCOM mengumumkan program pada awal tahun ini dan berencana untuk membeli total sebanyak 75 pesawat serang.
Leidos mengumumkan tim Bronco II, yang juga mencakup Vertex Aerospace yang berbasis di AS, pada 4 Mei 2020. Paramount telah berusaha membawa pesawat itu, dan pendahulunya, Advanced High Performance Reconnaissance Light Aircraft (AHRLAC), ke Pasar AS setidaknya sejak 2016, ketika Boeing mengumumkan rencana untuk membantu dalam hal ini. Pada tahun 2018, perusahaan Afrika Selatan ini juga mendirikan Bronco Combat Systems, atau BCS USA, sebuah perusahaan patungan dengan Fulcrum Concepts yang bermarkas di Virginia, dengan harapan menawarkan pesawat tersebut ke Angkatan Udara AS untuk program pesawat serang ringan yang baru-baru ini dibatalkan.
Bronco II
Bronco II 
Bronco II adalah pesawat pusher-prop ringan yang ditenagai oleh mesin turbroprop tunggal. Namanya dijadikan sebagai penghormatan bagi pesawat bermesin ganda North American Rockwell OV-10 Bronco, tetapi satu-satunya hal yang benar-benar mirip diantara kedua pesawat itu adalah konfigurasi high-wing, kokpit tandem dan ekor ganda (twin-boom tail)-nya.
Paramount mengatakan, Bronco II yang berukuran jauh lebih kecil ini memiliki kecepatan jelajah 218 knot dan kecepatan tertinggi 272 knot. Dengan kecepatan stall hanya 62 knot, pesawat ini juga mampu terbang sangat lambat dan senyap di area tertentu untuk jangka waktu yang lama. Pabrikan Afrika Selatan itu juga mengatakan bahwa salah satu pesawat yang mampu membawa muatan total 500 pound (226,79 kg) itu bisa terbang hingga jarak 150 mil laut (277,8 km), berputar-putar di sana hingga empat jam, dan kemudian kembali ke pangkalan.
Muatan pesawat dapat terdiri dari campuran berbagai senjata - termasuk amunisi kecil presisi berpemandu, roket berpemandu dan tak berpemandu, dan pod senjata - atau muatan lain pada enam cantelan dibawah sayapnya, serta sensor atau peralatan lain pada modular bay di bawah belakang kokpit. Bronco II juga memiliki turret sensor integral, yang mampu mengakomodasi channel televisi berwarna dan kamera inframerah yang terletak di bawah hidung.
Paramount mengatakan bahwa modular bay tersebut, yang menawarkan ruang 53 kaki persegi (4,92 meter persegi), dapat menangani bobot hingga 1.764 pound (800,13 kg) dan personel di darat dapat melepas dan memasang kembali modul muatan hanya dalam dua jam. Ini berarti bahwa Bronco II dapat dengan cepat dikonfigurasi ulang di lapangan untuk melakukan berbagai jenis misi khusus, termasuk pengumpulan sinyal radio intelijen. Bay itu juga dapat digunakan untuk mengangkut kargo dan situs web resmi perusahaan mengatakan ada rencana untuk berkemampuan melakukan penerjunan udara [barang] ringan.
Situs web Bronco II juga menegaskan persyaratan operasional dan logistik pesawat dan kemudahan pengangkutannya. Pesawat angkut C-17A Globemaster II dapat membawa dua pesawat serang ringan Bronco II dalam kondisi syap dan ekor dilepas, sedangkan pesawat C-130 dapat mengangkut satu pesawat. Seluruh paket juga akan muat di dalam kontainer standar berukuran panjang 40 feet.
Semua fitur ini dapat menjadikan Bronco II pesaing yang menarik untuk program Armed Overwatch SOCOM. Program ini pertama kali muncul secara terbuka dalam permintaan anggaran Pentagon untuk Tahun Anggaran 2021 mendatang, yang terbit pada bulan Februari. Pasukan khusus AS telah lama ingin memiliki kemampuan pesawat serang ringan berawak organik yang berbiaya rendah untuk mendukung misi mereka diwilayah udara yang permisif (memungkinkan).
Pada 2015, SOCOM secara khusus melakukan uji lapangan di Irak menggunakan sepasang pesawat OV-10G+ Bronco yang telah banyak dimodifikasi. Eksperimen operasional ini menyoroti nilai memiliki kemampuan overwatch bersenjata berawak persisten dan responsif yang langsung tersedia untuk pasukan operasi khusus, tanpa harus bergantung pada jet tempur konvensional atau bahkan drone, dan kemampuan pesawat serang ringan untuk beroperasi dengan jejak yang sangat "rendah" dari lokasi yang sulit, dengan dukungan terbatas. Pesawat ini hanya satu dari sejumlah evaluasi pesawat serang pesawat ringan yang dilakukan militer AS, dalam dekade terakhir ini.
Sekarang, SOCOM membutuhkan dana $ 101 juta dalam anggaran berikutnya untuk membeli batch pertama dari pesawat ini dan kemudian berencana untuk memperoleh 10 pesawat lagi setiap tahun selama tujuh tahun ke depan. Air Force Special Operations Command (AFSOC), yang akan benar-benar menerima dan mengoperasikan pesawat platform Armed Overwatch ini, mengatakan pihaknya berencana untuk menggunakannya terlebih dahulu untuk menggantikan armada pesawat ISR (intelligence, surveillance, and reconnaissance) bermesin tunggal U-28A Draco.
Tentu saja, dengan kontrak bernilai ratusan juta dan potensi untuk mendapatkan kesepakatan bernilai tinggi selama bertahun-tahun untuk mendukung pesawat, tim Bronco II akan menghadapi persaingan ketat dalam program Armed Overwatch. AFSOC sebelumnya sudah berencana untuk membeli dua pesawat A-29 Super-Tucano dari Sierra Nevada Corporation dan Embraer untuk mendukung upaya-upaya untuk melatih angkatan udara asing, yang merupakan hasil dari program pesawat serang ringan AU AS yang gagal baru-baru ini. AU AS diketahui sudah mengoperasikan armada kecil A-29 untuk melatih pasukan sekutu dan mitranya, seperti Afghanistan, Lebanon, dan sekarang Nigeria, untuk menerbangkan pesawat yang populer dan sudah combat-proven ini.
Air Combat Command AU AS juga akan mendapatkan dua pesawat serang ringan Textron AT-6 Wolverine, satu lagi desain pesawat serang ringan yang sangat matang, untuk melakukan berbagai percobaan networking, sebagai tindak lanjut rencana pesawat serang ringan terbaru AU AS, yang diumumkan pembatalannya kepada publik pada bulan Februari lalu.
Selain A-29 dan AT-6, desain pesawat pertanian (crop duster) bersenjata dari Iomax, yang juga telah combat-proven, serta pesawat serupa yang diproduksi oleh Air Tractor dan L3, hampir pasti berada di antara penawaran yang bersaing. Pada tahun 2018, produsen pesawat Ceko Aero Vodochody dan Israel Aerospace Industries, atau IAI, mengatakan mereka tertarik untuk meluncurkan versi seri jet ringan Albatross ke AU AS untuk program pesawat serang ringan dan mereka dapat dengan mudah dapat melakukan hal yang sama untuk program baru SOCOM ini. Jet ringan Scorpion milik Textron, yang oleh AU AS juga gunakan sebagai sensor testbed, adalah pesaing lain yang mungkin akan ikut.
Namun, pada Agustus tahun lalu, Paramount mengajukan perlindungan kebangkrutan (bankruptcy protection) untuk divisi yang bertanggung jawab atas pekerjaan di AHRLAC, juga dikenal sebagai Mwari, yang menjadi dasar dari Bronco II. Pesawat itu telah dikembangkan sejak 2009, mulanya sebagai usaha patungan dengan Aerosud, perusahaan Afrika Selatan lainnya, dan sekarang bermitra dengan investor swasta. Pada tahun 2018, perusahaan mengumumkan penjualan pesawat pertama kepada pelanggan yang masih dirahasiakan.
Dengan demikian, memenangkan kesepakatan armed overwatch SOCOM akan menjadi keuntungan besar bagi seluruh upaya AHRLAC/Bronco II, tetapi tampaknya akan menjadi persaingan yang sangat berat bagi Leidos, Paramount, dan Vertex.(Joseph Trevithick)(Angga Saja-TSM)

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda

- Berkomentarlah yang sopan dan bijak sesuai isi artikel/ berita;
- Dilarang berkomentar SPAM, SARA, Politik, Provokasi dsb