radarmiliter.com - Menurut informasi yang dirilis oleh situs web Kementerian Pertahanan Tiongkok, Tiongkok telah mengembangkan pesawat tempur stealth J-20 dua kursi pertama. J-20 merupakan pesawat stealth bermesin ganda dan pesawat tempur generasi kelima yang dikembangkan oleh perusahaan Chengdu Aerospace Tiongkok. Sebelumnya, pada Januari 2019, tiongkok mengumumkan pengembangan varian dua kursi J-20.
J-20 dirancang sebagai pesawat tempur superioritas udara dengan kemampuan serangan presisi, diturunkan dari program J-XX pada tahun 1990-an. Pesawat ini melakukan penerbangan perdananya pada 11 Januari 2011 dan secara resmi ditampilkan pada China International Aviation & Aerospace Exhibition. 2016.
Varian Dua Kursi Pertama Pesawat Tempur Stealth J-20 |
J-20 mulai memasuki kedinasan Angkatan Udara Tiongkok pada Maret 2017 dan memulai fase pelatihan tempur pada September 2017. Unit tempur J-20 pertama dibentuk pada Februari 2018.
Pesawat tempur siluman J-20 memiliki kecepatan maksimum 2100 km/jam dan sedang dilakukan pengembangan kemampuan super cruise tanpa afterburner. Memiliki panjang 20 m dengan lebar sayap 13 m dan tinggi 4,45 m. Pesawat memiliki berat kosong 19.391 kg dan berat dengan muatan 32.092 kg. Berat lepas landas maksimum adalah 36.288 kg. Pesawat ini ditenagai oleh dua mesin turbofan afterburning Shenyang WS-10G. Mesin dapat menghasilkan daya dorong 76,18 KN dan 122,3 atau 179,9 KN dengan afterburner.
Weapon bay utama mampu menampung rudal udara-ke-udara jarak pendek dan jarak jauh (AAM; PL-9, PL-12C/D & PL-15 - PL-21) sementara dua ruang senjata lateral yang lebih kecil berada di belakang saluran masuk udara ditujukan untuk AAM jarak pendek (PL-10). Side bay ini memungkinkan pintu bay-nya tertutup sebelum menembakkan rudal, sehingga memungkinkan rudal untuk ditembakkan dalam waktu sesingkat mungkin serta meningkatkan kemampuan stealth-nya. J-20 dilaporkan tidak memiliki kanon otomatis internal, menunjukkan bahwa pesawat tersebut tidak dimaksudkan untuk digunakan dalam pertempuran jarak pendek dengan pesawat lain, tetapi untuk menghadapi lawan dari jarak jauh dengan rudal seperti PL-15. dan PL-21.
Sementara pesawat tempur J-20 biasanya membawa senjata secara internal, sayapnya mencakup empat hardpoint untuk memperluas jangkauan feri dengan membawa tangki bahan bakar tambahan. Namun, seperti F-22, J-20 tidak membawa tangki bahan bakar pada misi tempur karena kerentanannya dalam konfigurasi seperti itu, namun konfigurasi ini tetap penting untuk operasi masa damai, seperti transit antar pangkalan udara.(Angga Saja-TSM)
Sumber : airrecognition.com