radarmiliter.com - Departemen Luar Negeri (Deplu) Amerika Serikat (AS) telah menyetujui penjualan lima pesawat P-8A Poseidon dan peralatan lainnya ke Jerman dengan biaya USD1,77 miliar. Pabrikan pesawat asal Amerika Serikat, Boeing, mengklaim pesawat P-8A Poseidon salah satu sistem senjata "paling canggih" di dunia.
Kantor Urusan Politik dan Militer Deplu AS mengumumkan persetujuan permintaan Jerman untuk membeli lima pesawat patroli. Mereka mencantumkan mesin, sensor, radar, peralatan komunikasi, tindakan pencegahan, suku cadang, perangkat lunak dan pelatihan sebagai bagian dari paket yang saat ini bernilai hampir USD1,8 miliar.
Berlin sedang berusaha untuk mengganti armadanya tujuh pesawat patroli laut Lockheed P-3 Orion yang sudah tua pada tahun 2025, dan sangat ingin mendapatkan pesawat P-8A Poseidon yang telah dikembangkan Boeing sebagai penggantinya. Pesawat P-8A saat ini dipakai oleh Angkatan Laut AS, Angkatan Udara Inggris RAF, Angkatan Udara Australia dan Angkatan Udara India.
"Penjualan tersebut akan mendukung kebijakan luar negeri dan keamanan nasional Amerika Serikat dengan meningkatkan keamanan sekutu NATO," bunyi pemberitahuan Badan Kerjasama Keamanan Pertahanan (DCSA) kepada Kongres AS seperti dikutip dari Russia Today, Sabtu (13/3/2021).
DCSA menggambarkan NATO sebagai kekuatan penting untuk politik dan stabilitas ekonomi di Eropa.
"Program tersebut akan membutuhkan empat pejabat pemerintah AS dan empat kontraktor untuk menghabiskan dua tahun di Jerman untuk membantu pengenalan peralatan, pelatihan dan dukungan pasokan," kata DSCA.
Kongres AS harus memberikan persetujuan akhir untuk penjualan tersebut, tetapi kemungkinan tidak akan menemui sikap oposisi.
Penjualan itu datang sebagai keuntungan bagi Boeing, pembuat pesawat komersial utama AS, yang selama dua tahun terakhir harus menghentikan armada 737 Max-nya karena serangkaian kecelakaan fatal. Boeing juga terpaksa menghentikan produksi di fasilitas terbesarnya di Washington karena pandemi virus Corona.
Boeing memuji P-8A Poseidon sebagai pesawat patroli maritim multi-misi, unggul dalam perang anti-kapal selam; perang anti-permukaan; intelijen, pengawasan dan pengintaian serta pencarian dan penyelamatan. Boeing juga mencatat pesawat itu menggabungkan sistem senjata paling canggih di dunia dengan keuntungan biaya berbagi 86 persen bagiannya dengan 737.
Menurut pakar penerbangan P-8A Poseidon bukan hanya pesawat mata-mata yang mampu mengawasi atau memandu pesawat penyerang ke sasaran, tetapi platform senjata yang dapat memberikan pukulan serius. Pasalnya, pesawat ini mampu membawa rudal dan bom untuk menyerang target darat, laut, dan bawah air yang sama.
Pembelian jet canggih oleh Jerman ini dilakukan di tengah peningkatan tajam dalam aktivitas penerbangan NATO di sepanjang perbatasan Rusia selama setahun terakhir. Pada tahun 2020 saja, Kementerian Pertahanan Rusia mendeteksi sekitar 2.900 pesawat tempur dan 1.100 pesawat mata-mata mendekati wilayah udara negaranya, dan dalam banyak kasus harus dikawal oleh pesawat pencegat. (Berlianto)
Sumber : sindonews.com