radarmiliter.com - Haluk Bayraktar, CEO dan GM perusahaan asal Turki, Baykar, yang memproduksi drone Bayraktar TB2 mengklaim dalam sebuah program siaran langsung media Turki yang dikutip oleh situs berita Turki Gaste 24 pada 1 Maret 2021, bahwa pesawat tersebut tidak bisa dikalahkan oleh sistem electronic warfare (EW) buatan Rusia.
“Kita bisa melihatnya di kemenangan Karabakh yang lalu. Lebih dari 50 sistem pertahanan udara, sekitar 140 tank, dan 100-an peluncur roket multi-laras hancur di sana berkat UCAV. UCAV adalah sistem game changer dalam hal ini. Mereka tidak dapat menghentikan Bayraktar TB2 bahkan selama satu jam. Bayraktar TB2 selalu mengudara. Pada situs Rusia RIA Novosti, pakar militer Rusia Viktor Murakhovsky menjelaskan bahwa Rusia memiliki sistem yang dapat melumpuhkan sistem satelit dan navigasi yang kami gunakan, termasuk UAV Bayraktar TB2. Tetapi, kami memiliki sistem drone yang efektif!" kata pejabat tinggi perusahaan Baykar itu selama wawancara
Sementara itu pada bulan Desember tahun lalu, Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan mengkritik sistem anti-drone buatan Rusia, yang diduga adalah sistem EW Repellent, dengan menyatakan bahwa "sistem itu tidak bekerja" terhadap drone Turki dan Israel. Namun, sebelumnya pada Oktober 2020, media Rusia Avia.pro menulis bahwa sistem EW Krasukha-4 berhasil melumpuhkan sistem kontrol sembilan drone Turki yang kemudian menjatuhkannya.(Angga Saja-TSM)
Sumber : defenseworld.net