Sukhoi Su-35 |
Menteri Pertahanan, Ryamizard Ryacudu, menyatakan, program pembelian pesawat tempur baru Sukhoi Su-35 Flanker E tidak dilakukan sekaligus sebanyak satu skuadron penuh.
Di sela-sela kunjungannya di Singapore Air Show 2016, di kawasan Changi, Singapura, Selasa, dia menyatakan, “Nanti di Rusia, Insya Allah.”
“Membeli pesawat tempur seperti Sukhoi ini harus pandai-pandai, kecil-kecilan dulu. Kalau beli sekarang, unitnya baru datang lima tahun lagi. Selama lima tahun itu, pasti dibuat yang baru, yang lebih canggih; nach itulah,” kata dia.
Dia menegaskan, pembelian pesawat tempur sudah dipastikan bersama dengan sistem kesenjataannya, termasuk peluru kendali dan sistem avionika serta sistem-sistem lain.
Sukhoi Su-35 Flanker E disebut-sebut sebagai “calon kuat” pengganti F-5E/F Tiger II dari Skuadron Udara 14 TNI AU yang selama ini berpangkalan di Pangkalan Udara Utama TNI AU Iswahyudi, Madiun, Jawa Timur.
Selain Sukhoi Su-35 Flanker E, terdapat beberapa nama yang mengajukan diri sebagai alternatif, yaitu JAS 39 Gripen A/B atau malah JAS 39 Gripen NG dari Saab, Swedia, dan F-16 Blok 60 Viper dari Lockheed Martin, Amerika Serikat.
Di ASEAN, Angkatan Udara Kerajaan Thailand mengoperasikan JAS 39 Gripen A/B, sementara Singapura mengandalkan kekuatan udara pada trio F-15SG Strike Eagle, F-16 Block 50+ dan 52+ Fighting Falcon, dan Malaysia dengan F/A-18 Hornet.
Sumber : http://www.antaranews.com/berita/545511/menhan-sukhoi-su-35-tidak-diadakan-sekaligus