Sukhoi Su-35 |
"Setelah berdiskusi dan melalui simposium, maka Su-35 dinilai alat pertahanan yang paling baik saat ini untuk menjaga perairan Indonesia yang sangat luas," kata Gatot di Mabes TNI, Jakarta, Rabu.
Dia mengatakan TNI tidak membeli alat pertahanan tersebut, tetapi hanya menginformasikan kebutuhan yang diperlukan Indonesia.
"Pengadaan di tangan Kementerian Peratahanan, TNI hanya menyampaikan kebutuhannya," kata Gatot.
Dia mengatakan laut Indonesia yang luas dan terbuka harus mempunyai pengawasan, maka diperlukan alutsista tercanggih agar jika ancaman terjadi maka bisa segera bertindak.
Sebelumnya, Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengatakan Indonesia akan membeli jet tempur Sukhoi.
Panglima TNI : Spesifikasi Sukhoi Su-35 Rusia Sesuai Kebutuhan TNI
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengakui pembelian pesawat tempur buatan Rusia, Sukhoi Su-35, didasari rekomendasi simposium dan rapat internal seluruh matra TNI. TNI mendukung rekomendasi yang disampaikan ke Kementerian Pertahanan mengenai spesifikasi pesawat tempur yang dianggap cocok dengan program poros maritim dunia pemerintah.
"Untuk dipahami ya, TNI itu tak membeli (alutsista)," kata Gatot di Markas Besar TNI, Cilangkap, Jakarta, Rabu, 18 Mei 2016. "TNI hanya mendukung diskusi soal spesifikasi (barang) yang akan dibeli dan digunakan, baru disampaikan ke Kementerian Pertahanan. Soal pembelian di Kementerian Pertahanan."
Gatot tak menyebutkan kapan simposium dan rapat tersebut berlangsung. Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu, awal Mei 2016, mengatakan Presiden Joko Widodo mengunjungi Rusia pada 19-20 Mei 2016 untuk menyaksikan kesepakatan pembelian pesawat tempur Sukhoi Su-35. Di sana, presiden juga menghadiri Russia-ASEAN Summit di Sochi, yang membahas kerja sama regional ASEAN dengan Rusia.
Ryamizard mengatakan negara akan membeli delapan unit generasi 4,5 Sukhoi, Su-35. Indonesia sejauh ini memiliki 24 unit Sukhoi 27/30 dari Rusia. Gatot Nurmantyo tak banyak berkomentar mengenai rencana pembelian pesawat dari Rusia tipe terbaru itu.
Gatot mengakui dari rekomendasi simposium dan rapat militer Indonesia itu, diputuskan Sukhoi sebagai piranti militer yang terbaik untuk tujuan pemerintah tersebut. Pemerintah dan TNI berharap keberadaan pesawat tempur Sukhoi Su-35 nantinya bisa meningkatkan kapasitas pengawasan, terutama laut dan perbatasan. "Maka diputuskan yang terbaik saat ini adalah Sukhoi Su-35," kata Gatot. "Kalo kita punya itu, dipastikan (pertahanan) kita menjadi yang terbaik."
Peralatan-peralatan militer itu nantinya akan menunjang pengawasan wilayah Indonesia. "Semua relung laut, batas wilayah, semua harus diawasi. Kalau ada ancaman, kami bisa segera atasi, makanya diperlukan alutsista terkini dan tercanggih."
Pembelian Sukhoi, kata Gatot, lebih diutamakan dibandingkan jenis pesawat lain yang multifungsi.
Sumber : http://www.antaranews.com/berita/561574/panglima-tni--su-35-baik-untuk-jaga-perairan-indonesia